Bagikan:

JAMBI - Aksi unjuk rasa ratusan sopir batu bara berujung perusakan kantor Gubernur Jambi dilaporkan ke kepolisian. Laporan dilayangkan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.

"Kami hari ini telah melaporkan kepada Polda Jambi atas kerusakan kantor gubernur yang besarnya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," kata Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jambi Muzakir yang melaporkan kejadian ke Polda Jambi, Senin 22 Januari, disitat Antara.

Dalam laporannya, aksi kericuhan tersebut terjadi pukul 13.30 WIB. Massa pendemo merusak barang inventaris milik Pemprov Jambi.

Akibat unjuk rasa yang dikoordinir oleh Komunitas Sopir Batu bara (KS-BARA) Jambi itu, kerusakan terjadi pada kaca utama gedung Kantor Gubernur Jambi sebanyak 137 keping, lampu tembak 500 watt sebanyak 30 unit, lampu hias 25 unit dan lampu gantung besar sebanyak lima unit, 14 unit AC, empat unit mobil dinas mengalami kerusakan.

Dari kerusakan barang inventaris tersebut di atas, menimbulkan kerugian diperkirakan senilai ratusan juta rupiah.

Aksi unjuk rasa ratusan sopir batu bara yang awalnya berjalan damai akhirnya ricuh, para pendemo melempari kantor Gubernur Jambi dengan batu dan benda keras lainnya dan menghancurkan lampu taman setempat karena tuntutan tidak disetujui pemerintah provinsi.

Gubernur Jambi akui tidak ada masalah dengan para sopir batu bara tetapi saya minta tanggung jawab para pengusaha batu bara untuk penuhi janjinya buat jalan khusus batu bara.

"Saya kemarin sudah ketemu pihak Semen Padang untuk jual batu bara Jambi ke sana untuk wilayah Kabupaten Tebo dan Bungo," kata Al Haris.

Namun sampai saat ini para sopir batu bara masih bertahan di kantor Gubernur Jambi untuk memperjuangkan tuntutan mereka minta Pemprov Jambi memperbolehkan mereka beroperasi kembali lagi.