Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembahasan perjanjian preferensi perdagangan (preferential trade agreement/PTA) Indonesia dengan Papua Nugini (PNG) agar kerja sama ekonomi kedua negara semakin tumbuh dan berkembang.

"PNG dan Indonesia masing-masing adalah raksasa ekonomi. PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan jika kedua potensi ini bergabung tentu akan beri dampak sangat besar," kata Presiden Jokowi saat menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan PNG di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini dilansir ANTARA, Rabu, 5 Juli.

Jokowi mengatakan jika potensi kerja sama ekonomi Indonesia dan PNG terus dikembangkan maka akan memberikan manfaat bagi kawasan.

Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia akan mendukung Program Connect PNG, yang di antaranya, dengan kerja sama BUMN konstruksi Indonesia yang telah berpengalaman di beberapa negara.

Presiden menyebut infrastruktur dan konektivitas merupakan syarat utama untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Konektivitas juga terus kita kembangkan dengan pembukaan rute pelayaran PNG Express dan pembukaan penerbangan Denpasar - Port Moresby," kata Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi turut mengatakan Indonesia dan PNG memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan panjang perbatasan kedua negara yang mencapai lebih dari 800 kilometer.

"Ini perlu kita maksimalkan. Kita perlu jadikan titik-titik perbatasan sebagai pusat kegiatan ekonomi baru. Ini akan sangat berdampak tidak hanya untuk masyarakat perbatasan, tapi juga ekonomi kedua negara," kata Jokowi.

Jokowi meyakini kedekatan Indonesia dan PNG akan semakin kokoh dengan kerja sama ekonomi yang konkret.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyaksikan penyerahan miniatur pesawat Citilink secara simbolis kepada perwakilan peserta forum bisnis sebagai tanda peluncuran penerbangan perdana Citilink rute Denpasar - Port Moresby.