Bagikan:

JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi muntahan awan panas sampai 1,6 kilometer usai erupsi Gunung Merapi.

Petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka menyatakan muntahan awan panas teramati sebanyak 21 kali.

"Awan panas 21 kali, amplitudo maksimal 600 mm dengan durasi 197 detik. Estimasi jarak maksimum 1600 meter," kata Heru dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Januari.

Menurutnya, guguran awan panas tersapu angin kencang mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong. Guguran terpantau sebanyak empat kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter.

Ada pun cuaca saat ini berawan dengan angin yang bertiup ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 20 sampai 26 derajat celsius. 

"Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi berada pada level III (Siaga)," ujar dia.

BPPTKG meminta Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.