BENGKULU - Pemerintah Kota Bengkulu menambah anggaran sebesar Rp1 miliar untuk mendukung program ijazah merdeka di wilayah tersebut, yang sebelumnya Rp500 juta menjadi Rp1,5 miliar.
Program ijazah merdeka tidak hanya untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) tapi juga untuk universitas.
"Bukan hanya tingkat SMA, tapi dari SD, SMP, SMA, SMK sederajat sampai ijazah kampus akan dibantu oleh Wali Kota Bengkulu," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dilansir ANTARA, Sabtu, 1 Juli.
Ia menyebutkan, untuk masyarakat yang ijazah nya ditahan oleh pihak sekolah karena terkendala biaya bisa langsung menghubungi dirinya melalui via media sosial seperti TikTok, atau langsung mengirimkan pesan via WhatsApp.
Sebelumnya, program merdeka ijazah tersebut dilakukan guna membantu siswa yang menghadapi kendala dalam pembebasan ijazah dan memastikan setiap siswa memiliki akses penuh terhadap ijazah mereka.
"Tidak boleh hak masyarakat dan anak seperti pendidikan itu ditahan sebab pendidikan merupakan tanggung jawab negara," ujar Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi.
BACA JUGA:
Sebab, beberapa waktu lalu, terdapat beberapa siswa di Kota Bengkulu mengalami kesulitan dalam membebaskan ijazah dengan alasan finansial.
Melalui anggaran tersebut, diharapkan dapat membantu membebaskan ijazah para siswa yang kurang mampu tersebut di Kota Bengkulu.
Melalui anggaran tersebut, akan digunakan membayar biaya pembebasan ijazah yang tertunda agar para siswa tersebut menerima ijazah mereka tanpa ada persoalan khususnya terkait finansial.
Kemudian, dengan program pembebasan atau merdeka ijazah dapat membantu siswa di Kota Bengkulu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau mencari pekerjaan dengan memiliki bukti pendidikan formal.
Serta mengurangi kesenjangan pendidikan bagi siswa dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua siswa di Bengkulu.