Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memastikan program menebus ijazah ratusan pelajar SMA sederajat yang sebelumnya ditahan pihak sekolah karena menunggak SPP tepat sasaran.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, pemkot dan Baznas Surabaya baru-baru ini telah menebus ijazah sebanyak 729 pelajar SMA tahun 2020-2021 yang sebelumnya ditahan pihak sekolah lantaran para pelajar masih memiliki tunggakan administrasi sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

"Total biaya yang dianggarkan untuk menebus ijazah 729 pelajar dari 25 sekolah itu mencapai Rp1,7 miliar," kata dia dikutip Antara, Kamis, 30 Juni.

Menurut dia, uang senilai Rp1,7 miliar yang digunakan Baznas untuk tebus ijazah berasal dari zakat yang dibayarkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.

Dia mengatakan, Pemkot Surabaya saat ini masih terus mendata ijazah pelajar asal Surabaya yang masih tertahan di sekolahnya.

Menurutnya, dengan adanya program tebus ijazah ini, masyarakat terbantu mengingat untuk ijazah SMA dan SMK dipergunakan untuk persyaratan melamar pekerjaan.

"Jangan sampai karena tidak bisa menunjukkan ijazah akhirnya menganggur dan tidak bekerja," kata Armuji.

Wawali menjelaskan, untuk pengusulan tebus ijazah bisa dilakukan melalui kelurahan, kecamatan atau datang langsung ke kantor Baznas Surabaya di Jalan Medokan Asri Baru X No 19 Kecamatan Rungkut, Surabaya.

Tentunya, kata dia, dengan ketentuan mengisi form yang disediakan serta melampirkan bukti status masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Saya juga mengucapkan terima kasih atas kesukarelaan teman-teman ASN yang berkenan menyisihkan 2,5 persen dari gajinya untuk membantu masyarakat Surabaya yang membutuhkan," katanya.

Ia juga menyampaikan selain tebus ijazah, melalui Baznas Surabaya juga terdapat bantuan kursi roda serta paket sembako bagi warga tidak mampu.

"Sinergi Pemkot dan Baznas sangat positif untuk membantu kesulitan warga," ujar Armuji.