Bagikan:

JAKARTA – Sempat dikabarkan jemaah haji Indonesia mendapat keterbatasan layanan. Kendala itu menjadi perhatian banyak pihak khususnya di kalangan pemerintah Indonesia.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai perlunya pihak yang lebih profesional dalam menangani ibadah haji pada tahun-tahun berikutnya.

“Saya rasa ada baiknya di tahun-tahun mendatang ditangani oleh yang lebih profesional agar segala sesuatu yang belum sempurna bisa disempurnakan," kata Dasco, dikuti dari Antara, Kamis, 29 Juni.

Ia mengatakan meskipun Kementerian Agama telah menjalankan tugasnya dengan baik, banyaknya jemaah dan fasilitas yang terbatas menjadi tantangan yang harus dihadapi.

"Saya melihat bahwa karena jemaah Indonesia itu banyak sekali, dan juga fasilitas yang ada di sini memang terbatas,” ujarnya.

Dasco menegaskan sejumlah hal yang menjadi temuan Timwas Haji DPR akan dibahas setelah kembali ke Jakarta.

Saat ini, Tim Pengawas Haji masih melakukan pengawasan-pengawasan untuk menginventarisasi lebih banyak lagi temuan untuk bahan evaluasi.

Sebagaimana diketahui, Dasco mulai mengunjungi pemondokan jemaah haji Indonesia di Mina pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Anggota Timwas Haji DPR yang ikut bersama Dasco, yaitu Abdul Wachid, M Husni, Maman Imanulhaq, dan Rano Al Fath.

Ketika mengunjungi pemondokan, berbagai keluhan disampaikan jemaah, utamanya soal toilet dan sesaknya tenda.

Dasco dan rombongan awalnya berkunjung ke Maktab 48 yang ditempati jemaah dari wilayah Jakarta dan Banten. Di bawah terik matahari yang lebih dari 40 derajat celcius, Dasco dan rombongan membuka tenda, meninjau toilet, dan berinteraksi dengan jemaah

Jemaah mengadukan sejumlah masalah di Maktab ke Dasco. Di antara masalah yang diadukan adalah soal toilet yang mampet dan antrean panjang hingga soal sesaknya tenda.

Dasco juga sempat berinteraksi dengan jemaah yang sakit dan sedang dirawat di tenda fasilitas kesehatan. Dia juga berkunjung ke beberapa tenda dan bertanya soal permasalahan jemaah.

Dari Maktab 48, Dasco dan para anggota Timwas Haji DPR berkunjung ke Maktab 42 yang ditempati jemaah asal Jawa Timur dan Aceh. Di sana, Dasco juga mengecek tenda, toilet, dan fasilitas kesehatan.

Pemandangan miris menyambut rombongan saat mengecek toilet perempuan.

Di samping toilet ada sejumlah jemaah haji perempuan yang menggelar kasur dan tidur di sana. Saat dihampiri dan ditanya, mereka mengatakan tak kebagian tidur di dalam tenda. Sejak semalam para jemaah perempuan ini tidur di samping toilet.

Lalu ada juga jemaah yang mengadukan belum mendapat jatah makanan sejak Rabu (28/6) malam.

Jemaah bernama Abdullah itu meminta tolong Timwas Haji DPR mengupayakan komunikasi dengan panitia haji agar jatah makanan untuk tendanya datang.

Terdapat kemiripan masalah yang ditemui Dasco dan rombongan Timwas Haji DPR dari dua Maktab itu, yaitu toilet mampet dan antrean panjang, tenda yang penuh sesak, dan juga pembagian makanan yang tak merata.

Dasco mengatakan perlu ada perbaikan pengelolaan haji di masa depan.