Bagikan:

JAKARTA - Institut Pertanian Bogor (IPB) University membuat mesin identifikasi kelapa sawit menggunakan citra satelit resolusi tinggi yang mampu mendeteksi objek per objek untuk memetakan skala perkebunan rakyat.

Peneliti mesin identifikasi kelapa sawit dari IPB University Profesor Ernan Rustiadi saat dikonfirmasi, Rabu, menuturkan bahwa teknologi pertanian berupa mesin identifikasi kelapa sawit bernama Oil Palm Identification Based on Machine Learning-IPB (OPTIMAL) ini upaya mendukung peningkatan tata kelola perkebunan sawit rakyat.

"Mesin ini dapat membantu memetakan perkebunan sawit rakyat berbasis objek dalam hal ini tegakan pohon kelapa sawit lebih baik dari teknologi berbasis area," kata Profesor Ernan, dikutip dari Antara, 29 Juni pagi.

Profesor Ernan mengungkapkan bahwa pemetaan perkebunan kelapa sawit rakyat menjadi tantangan tersendiri, karena karakteristiknya rata-rata berukuran kecil, tersebar dan terfragmentasi. Bentuk petakan tidak teratur, kadang berada di lahan yang jauh atau terisolasi dan bercampur dengan komoditas pertanian lain, sehingga teknologi berbasis objek lebih membantu pendeteksian lebih detail.

Mesin OPTIMAL menggunakan teknologi citra resolusi tinggi, karena tersedia secara gratis pada sistem operasi komputer dan dapat menjangkau ukuran objek yang harus dideteksi menjadi jauh lebih kecil dibandingkan objek pada foto hasil drone.

Teknologi telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang mudah digunakan yang dapat mendeteksi tanaman kelapa sawit meskipun berada pada lokasi sempit, tersebar dan bercampur dengan tanaman lain dengan cepat, akurat dan murah.

Profesor Ernan memaparkan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang menjadi salah satu sumber devisa penting bagi Indonesia. Hingga kini, Indonesia masih menjadi negara produsen kelapa sawit dunia.

Produktivitas tanaman kepala sawit dengan harga minyak yang dihasilkannya yang kompetitif itu membuat tidak hanya dibudidayakan oleh perusahaan besar, namun juga perkebunan rakyat.

Pemerintah pun, kata dia, telah berupaya merancang berbagai program untuk meningkatkan tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat. Namun implementasinya berjalan belum optimal, karena belum ada yang lengkap dan akurat terkait sebaran perkebunan kelapa sawit rakyat, sehingga inovasi IPB hadir untuk dapat memberi solusi permasalahan tersebut.

"OPTIMAL dapat digunakan untuk memetakan perkebunan sawit rakyat di seluruh Indonesia, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk melakukan pendugaan umur, produksi dan produktivitas," katanya pula.