Bagikan:

PEKANBARU - Tim SAR Gabungan, pada Selasa 27 Juni menemukan jenazah Zahra (10) yang dilaporkan tenggelam terbawa arus sungai Siak pada Senin kemarin sore sekitar pukul 16.00 WIB.

"Tim menemukan korban meninggal dunia dari lokasi berjarak kurang lebih 1 km dilaporkan tenggelam, kita turut berduka," kata Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya, dikutip ANTARA, Selasa 27 Juni.

I Nyoman Sidakarya mengatakan setelah mengevakuasi Zahra, Tim SAR Gabungan langsung membawa korban ke rumah duka.

Ia menjelaskan, Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai ke arah hulu dan dengan cara melakukan penyelaman di sekitar lokasi yang diperkirakan dua korban tersebut hanyut.

"Penyisiran dua korban hanyut dilakukan 2 km ke arah hilir sungai dari lokasi kejadian," jelas Nyoman.

Kedua korban dilaporkan terseret arus oleh Ketua RW 9, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, sekitar pukul 19.40 WIB.

Sesuai laporan yang diterima kantor SAR Pekanbaru korban tenggelam setelah mandi dan terseret arus Sungai Siak di sekitar Pelabuhan Bismar Kelurahan Meranti Pandak Rumbai. Kejadian dilaporkan pada titik koordinat 0°32'33.8"N 101°27'18.5"E," kata Nyoman.

"Untuk update pencarian berikut untuk korban yang belum ditemukan yakni Sofia (9), masih dalam pencarian Tim  SAR Gabungan," demikian Nyoman.

Sungai Siak merupakan sungai terdalam di Indonesia dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan kini tinggal sekitar 18 meter. Dahulu dapat dilalui oleh kapal-kapal besar seperti kapal tanker dan kapal peti kemas.

Pada aliran sungai ini terdapat banyak pabrik di antaranya pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu dan juga pabrik kertas.

Beberapa jembatan besar dibangun untuk melintasi sungai ini, di antaranya Jembatan Siak I, Jembatan Siak II, Jembatan Siak III, dan Jembatan Siak IV (Jembatan Leighton) yang sejak tahun 2011 dan pada tahun 2019 telah diresmikan. di Kota Pekanbaru.