Deretan Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al-Zaytun, Pesantren yang Dikagumi Orang-Orang Besar
Anas Urbaningrum (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pondok Pesantren Al-Zaytun tengah pembicaraan publik karena diduga terdapat aliran sesat dan tindak pidana kriminal di dalamnya. Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini berlokasi di Desa Mekarjaya, Gantar, Indramayu, Jawa Barat. Meski menjadi kontroversi, tercatat ada sejumlah tokoh yang pernah datang ke Ponpes Al-Zaytun. 

Munculnya penyimpangan ajaran agama dan tindak pidana di Ponpes Al-Zaytun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk tim pengkajian untuk mengusut kasus tersebut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga bekerja sama dengan Polri membentuk tim investigasi untuk mendalami dugaan aksi kriminal di ponpes tersebut. 

Ponpes Al Zaytun tetap eksis dan diminati banyak santri meski terseret sejumlah kontroversi. Sosok Panji Gumilang, pimpinan ponpes, seolah memiliki daya tarik sendiri bagi pejabat-pejabat tanah air untuk mendatangi Al Zaytun. Lantas siapa saja tokoh yang pernah datang ke Ponpes Al-Zaytun?

Daftar Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al-Zaytun

BJ Habibie

Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie, tercatat pernah melakukan kunjungan ke Ponpes Al-Zaytun. Kedatangan BJ Habibie waktu itu dalam rangka meresmikan Ponpes Al-Zaytun pada 27 Agustus 1999. 

BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai presiden datang langsung ke Indramayu untuk memberikan sambutan dalam peresmian Ponpes Al-Zaytun. Tokoh nasional ini mengingatkan persoalan memudarnya landasan moral dan etika bangsa dalam menerapkan ilmu pengetahuan. 

AM Hendropriyono

AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), juga disebut pernah menyambangi Ponpes Al-Zaytun. Hendropriyono melakukan kunjungan pada 13 Mei 2003. Ia hadir untuk mewakili Presiden Megawati Soekarnoputri untuk acara peletakan patok pertama gedung pembelajaran Dr. Ir. H. Ahmad Soekarno di kawasan ponpes. 

Dalam kata pengantar di buku Al Zaytun, Sumber Inspirasi, AM Hendropriyono menyatakan terkesan pada kurikulum yang diberlakukan di ponpes tersebut. Ponpes Al-Zaytun disebut mengajarkan kurikulum yang bersifat inklusif, terbuka, dan membina toleransi serta perdamaian. 

AM Hendropriyono juga menuliskan ketidakpercayaannya kalau Al-Zaytun dituding mendukung Negara Islam Indonesia (NII). 

Moeldoko

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pernah datang ke Ponpes Al-Zaytun sebanyak dua kali. Kunjungan Moeldoko tersebut dilakukan dalam rangka ceramah soal kebangsaan. Pertama kali Moeldoko mengunjungi ponpes ini yakni saat dirinya menjabat Pangdam Siliwangi. Kedatangan keduanya dilakukan ketika sudah menjabat KSP. 

Selama berada di Ponpes Al-Zaytun untuk menyampaikan ceramah, Moeldoko mengatakan tidak melihat aktivitas yang mencurigakan. Lebih lanjut Moeldoko juga membantah dugaan dirinya menjadi beking ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut. 

“Kalau persoalan itu (menyimpang) kan perlu ada pendalaman. Harus ditongkrongin di sana, melihat kesehariannya seperti apa. Kalau hanya sekilas, kan saya engga ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah,” kata Moeldoko.

Suryadharma Ali

Suryadharma Ali, eks Menteri Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga pernah berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun pada 11 Mei 2011. Kedatangan Suryadharma Ali pada waktu itu dilakukan pada saat tengah mencuatnya polemik dugaan terafiliasinya Al Zaytun dengan gerakan NII. 

Namun Suryadharma Ali menepis dugaan miring terhadap Ponpes Al-Zaytun. Ia mengatakan bahwa kurikulum yang diajarkan di ponpes tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam. 

Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum juga pernah melawat ke Ponpes Al-Zaytun saat dirinya menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2010-2013. Anas melakukan kunjungan dalam rangka silaturahmi. Ia mengungkapkan kekagumannya pada pesantren Al-Zaytun. 

Demikianlah daftar tokoh yang pernah datang ke Ponpes Al-Zaytun yang sedang diterpa kontroversi. Ponpes yang dituding terkoneksi dengan NII ini memiliki visi dan misi Perbaikan kualitas pendidikan ummat tersimpul di dalam motto: Al-Zaytun Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi".

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.