Bagikan:

JAKARTA – Aksi demi demo di depan kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat berjalan damai. Perwakilan dari Front Persaudaraan Islam (FPI) dapat menemui pejabat Kemenag mengenai tuntutannya terkait proses penanganan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Senin siang, 26 Juni.

Usai pertemuan antara FPI dan pemerintah, perwakilan dari Kemenag naik ke atas mobil orator dan berbicara di depan ratusan massa demo. Dia menjelaskan bahwa pemerintah akan menangani polemik Ponpes Al Zaytun dengan adil.

“Selamat datang di halaman kantor Kementerian Agama, dan kami tadi sudah menerima para tokoh, para kyai, para habaib yang sudah bertemu dan berdialog dengan kami. Pada prinsipnya, akan diambil kesepakatan bahwa para pimpinan menunggu keputusan resmi pemerintah yang akan diambil oleh bapak Menkopolhukam (Mahfud M).” ucap perwakilan Kemenag di atas mobil orator dengan kemeja putih, Senin 26 Juni.

Kendati demikian, masyarakat diminta bersabar akan proses ini dan diminta percayakan penuh kepada pemerintah terhadap penanganan Ponpes Al Zaytun.

Forum Persaudaraan Islam (FPI) menggelar aksi 266 di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Juni.

Dalam aksinya, pendemo menuntut pencabutan izin dan tutup permanen Ponpes Az-Zaytun. Selain itu, pendemo dari masa FPI juga meminta Panji Gumilang ditangkap.

Mengutip video yang disebarluas sebuah akun IBTV (Islamic Brotherhood Television) bahwa FPI mengajak para anggota maupun umat muslim untuk turut serta turun ke jalan menuntut soal konflik Al-Zaytun.

Adapun tuntutan dari aksi tersebut, FPI meminta pemerintah untuk mencabut izin dan menutup permanen Ponpes Al-Zaytun karena sudah mengajarkan ideologi sesat kepada santrinya.