Bagikan:

JAKARTA - Komnas HAM meminta polisi memproses tuntas kasus perbuatan rasis terhadap Natalius Pigai. Terlapor dalam kasus ini yakni kader Partai Hanura Ambroncius Nababan yang sudah diperiksa sebagai saksi.

“Saya mau tegaskan bahwa polisi harus memproses pelaku perbuatan rasis tersebut secara hukum. Karena perbuatan yang menunjukkan sikap rasis bertentangan dengan hukum, terutama UU Nomor 40/2008 tentang Penghapusan Tindakan,” ujar Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab, Selsa, 26 Januari. 

Perbuatan terlapor yakni Ambroncius Nababan dinilai bertentangan dengan norma-norma HAM. Perbuatan menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila disebut Amiruddin sebagai perilaku rasis yang merendahkan harkat dan martabat manusia.

“Perbuatan Ambroncius Nababan yang menunjukan sikap merendahkan seseorang dengan bernada rasis  kepada Natalius Pigai adalah perbuatan yang tidak patut,” kata Amiruddin.

“Pihak Polri memiliki kewajiban untuk menindak Ambrocius Nababan secara hukum. Tindakan itu diperlukan agar orang-orang yang telah dan akan berperilaku rasis di RI bisa dihentikan,” tegas Amiruddin.

Dalam kasus ini, Ambroncius Nababan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, pada Senin, 25 Januari. Sebelum diperiksa dia mengakui jika postingan itu memang perbuatannya. Tapi postingan itu tak niat untuk menghina. Melainkan hanya untuk mengkritik Natalius Pigai.

"Tidak ada (rasis). (Hanya untuk) mengkritik," kata Ambroncius.

Kritikan itu, kata Ambroncius, ditujukun kepada Natalius Pigai karena tak percaya dengan vaksin Sinovac. Tetapi rasa ketidakpercayaanya itu diluapkan ke khalyak luas. Sehingga, hal itu dapat mengganggu program pemerintah.

"Bahwa Pak Pigai tolong anda kalau memang tidak setuju Sinovac itu tidak masalah. Semua orang bisa nggak setuju, tapi jangan anda ekspos ke luar bahwa anda tidak percaya dengan Sinovac. Dan (menyebut) saya akan membeli produk dari luar negeri. Itu kan provokasi namanya, itu dasarnya," papar dia.

Terlepas dari alasan di baliknya, Ambroncius mengakui jika postingan itu merupakan perbuatannya. Namun, untuk gambar gorila yang disandikan dengan foto Natalius Pigai, Ambroncius mengaku mendapatkannya dari salah seorang rekannya. 

"Dan sebenanarnya gambar itu, sebenarnya itu saya kutip, saya copas (copy paste). Itu bertepatan, saya ketemu ada (akun) Fatimah rupanya. Itu dia posting juga tapi tidak dibilang dia rasisme dan saya cari yang lain-lain, banyak juga rupanya. Tapi tidak pernah dikatakan orang itu rasis. Tapi kenapa saya yang copas, orang punya saya dibilang rasis," kata Ambroncius.