Bagikan:

YOGYAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan yang paling potensial di dunia. Hal ini karena PLTS bersifat modular sehingga tak memerlukan operator khusus untuk mengelola energi. Nah, dalam artikel kali ini akan dibahas negara dengan PLTS terbesar di dunia. Baca terus sampai habis, ya!

Negara dengan PLTS Terbesar di Dunia

Perlu diketahui, PLTS merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.

Pemanfaatan PLTS untuk memanen energi surya menjadi salah satu langkah untuk melawan perubahan iklim dan global warming.

Penggunaan PLTS juga sejalan dengan dua tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni energi bersih dan terjangkau dan penanganan perubahan iklim.

Oleh sebab itu, tak heran jika banyak negara yang berusaha meningkatkan kapasitas terpasang PLTS-nya.

Menurut data Global Energy Monitor, kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang beroperasi di dunia mencapai 365.997 megawatt (MW) hingga Januari 2023. Sedangkan, kapasitas PLTS yang masih dalam pembangunan sebesar 172.224 MW.

China menjadi negara dengan PLTS terbesar di dunia saat ini. Data yang publikasikan Global Energy Monitor menunjukkan, kapasitas PLTS yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu mencapai 175.767 MW.

China memiliki stasiun tenaga surya terbesar di dunia, yakni PLTS Gonghae yag berada di Provinsi Hainan. PLTS Gonghae memiliki kapasitas produksi energi listrik hingga 2.200 MW.

Selain itu, China juga memiliki Tengger Desert Solar Park yang menghasilkan energi listrik sebesar 1.547 MW. Terletak di lokasi Gurun Tengger, PLTS yang selesai dibangun pada 2017 ini dikenal dengan sebutan Tembok Besar Tenaga Surya (Great Wall of Solar).

Negara dengan PLTS terbesar menurut Global Energy Monitor yang berikutnya yakni Amerika Serikat. Negeri Paman Sam memiliki kapasitas PLTS sebesar 50.147 MW hingga Januari 2023.

India menempati urutan ketiga daftar negara dengan PLTS terbesar di dunia. Kapasitas PLTS yang beroperasi di Negara anak Benua dilaporkan sebesar 37.820 MW.

Di bawah India, ada Vietnam yang memiliki kapasitas PLTS sebesar 12.300 MW. Kemudian Meksiko dengan kapasitas PLTS yang beroperasi sebesar 12.119 MW.

Jepang memiliki kapasitas PLTS sebesar 8.434 MW. Sedangkan, kapasitas PLTS milik Australia dan Spanyol masing-masing sebesar 7.840 MW dan 6.220 MW. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi surya di Indonesia mencapai 207,8 Giga Watt (GW). Kendati demikian, realisasi pemasangan PLTS di Tanah Air masih sangat kecil.

Data yang dilaporkan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menunjukkan, realisasi kapasitas terpasang PLTS pada 2022 ialah 271,6 megawatt (MW) atau jauh di bawah rencana sebesar 893,3 MW. Angka tersebut hanya bertambah 66,9 MW dari 2021 yang kapasitas terpasangnya 204,7 MW.

Saat ini, pemerintah tengah membuat regulasi untuk pemanfaatan energi bersih, dan diharapkan pada tahun ini bisa selesai, yakni Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan (UU EBET). Undang-undang ini akan menjadi landasan utama untuk Indonesia bisa melakukan transisi energi lebih cepat.

Demikian informasi tentang negara dengan PLTS terbesar di dunia. Dapatkan berita update pilihan hanya di VOI.ID.