Bagikan:

JAKARTA - Angka kemiskinan di kawasan Jakarta Barat terbukti masih terlihat dengan banyaknya warga yang tinggal bermukim di kolong ruas Tol Cawang - Pluit, Jelambar, Jakarta Barat.

Mereka memilih tinggal di lokasi liar itu untuk menghindari biaya sewa kontrakan yang mahal di Jakarta. Mereka pun membuat gubuk-gubuk menggunakan kayu dan triplek sebagai tempat tinggal.

Menurut data yang diperoleh, terdapat sekitar 100 orang warga dan 32 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di lokasi liar, di bawah kolong tol Cawang - Pluit, Jelambar.

Dari keterangan Rian, salah satu warga yang tinggal di kolong tol tersebut, dirinya takut ada penggusuran oleh pemerintah terkait terhadap keberadaan tempat tinggal mereka.

"Takut juga ada penggusuran. Kita mau hidupnya tenang aja gitu. Kita nyari ketenangan aja, biar hidup di kolong hidup apa adanya," katanya kepada wartawan, Rabu, 21 Juni.

Lebih lanjut dia mengatakan, warga yang tinggal di kolong jembatan tol itu bekerja sebagai sopir bajaj, pedagang hingga petani sayuran dan kebun pisang.

"Pekerjaan ada petani, bajaj, ada yang macem-macem pedagang. Kita pengen hidup tenang aja," ucapnya.

Sementara terkait adanya rencana penertiban dan penataan di wilayah tersebut, warga berharap hal itu tidak terjadi.

"Jangan sampai lah kayak gitu. Apa adanya aja menjalankan hidup kita masing-masing kan. Tinggal di kolong ini yang memang sudah kehidupannya gini. Yang penting jangan saling ganggu aja," katanya.

Sementara itu, Lurah Jelambar Baru, Danur Sasono akan segera melakukan pendataan ulang terhadap para penghuni di kawasan itu.