JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan kunjungan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako ke Museum Nasional (Monas) Jakarta menunjukkan ketertarikan terhadap kebudayaan Indonesia.
“Kunjungan Kaisar ini buat kita sangat istimewa dan memperlihatkan kunjungan Kaisar ini tidak melulu soal ekonomi dan kerja sama geopolitik di kawasan, namun juga soal kebudayaan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Monas Jakarta, Selasa 20 Januari, disitat Antara.
Hilmar mengaku kunjungan Kaisar Naruhito sangat bermakna baik bagi Kemendikbudristek maupun Museum Nasional mengingat Kaisar bersama Permaisuri Jepang itu sangat terkesan dengan berbagai koleksi di museum ini.
Ia bercerita Kaisar Naruhito sangat berminat dengan seluruh penjelasan yang disampaikan oleh para Kurator Museum Nasional mulai dari mengenai peradaban manusia di Indonesia, keragaman budaya dan kesenian, sistem irigasi hingga koleksi emas.
“Kaisar memang punya perhatian khusus soal air karena dulu bidang studinya adalah itu. Tapi setelah saya lihat tadi minatnya sebenarnya lebih luas tidak hanya air tapi juga soal sejarah, kebudayaan dan bahasa,” tuturnya.
BACA JUGA:
Bahkan Kaisar Naruhito beserta rombongan sempat takjub ketika Hilmar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan 1.100 etnik serta 600 bahasa.
Hilmar menuturkan bagi Kaisar dan Permaisuri Jepang hal tersebut sangat menarik mengingat Indonesia tetap bisa hidup berdampingan, bersatu, dan damai, meski banyak perbedaan.
“Yang mereka bilang menakjubkan karena ternyata kita bisa hidup bersama di negeri yang begini besar. A country so diverse,” ujarnya.
Kepala Monas, Ni Luh Putu Candra Dewi mengatakan, koleksi-koleksi yang dikunjungi oleh Kaisar Naruhito di museum ditentukan langsung oleh pihak Jepang yang disesuaikan dengan keinginan dan ketertarikan Kaisar.
“Koleksi-koleksi yang dikunjungi oleh Kaisar terutama Prasasti Tugu itu ditentukan langsung oleh pihak Jepang,” tandasnya.