Indonesia menjadi tujuan kunjungan perdana luar negeri yang dipilih oleh Kaisar Naruhito dari Jepang beserta Permaisuri Masako. Kunjungan ini bukanlah semata-mata kunjungan kehormatan biasa, melainkan memiliki nilai strategis yang penting bagi kedua negara. Kedatangan Kaisar Naruhito ke Indonesia menjadi momen bersejarah yang tidak hanya menguatkan hubungan bilateral antara kedua negara, tetapi juga memiliki dampak positif dalam bidang investasi dan kerja sama ekonomi.
Jepang, sebagai mitra strategis Indonesia di kawasan Asia-Pasifik, telah lama menjalin hubungan yang erat dengan negara kepulauan ini. Dalam beberapa dekade terakhir, Jepang telah menginvestasikan sejumlah besar dana di berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Menurut laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) seperti dilansir dari katadata, investasi Jepang di Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai angka yang mengesankan, yakni sebesar 3,56 miliar dolar Amerika Serikat. Selama periode 2012-2022, terdapat total 35.013 proyek investasi Jepang di Indonesia. Dari jumlah tersebut, proyek investasi Jepang paling banyak masuk pada 2020, yakni 8.817 proyek. Angka ini mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari pihak Jepang terhadap potensi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
SEE ALSO:
Salah satu sektor yang menjadi fokus investasi Jepang di Indonesia adalah sektor energi. Dalam hal ini, Jepang memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara. Kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy dengan Sumitomo Corp untuk membangun PLTA Kayan Cascade, PLTA terbesar se-Asia Tenggara, telah menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Penandatangan kerjasama ini dilakukan tahun lalu di Jakarta dan dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto serta Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji. Investasi Jepang dalam proyek PLTA Kayan ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sumber energi terbarukan.
Tak hanya dalam sektor energi, investasi Jepang juga telah merambah sektor-sektor lainnya di Indonesia. Dalam bidang infrastruktur, Jepang berperan aktif dalam pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan kereta api. Selain itu, sektor manufaktur dan otomotif juga mendapat perhatian khusus dari investor Jepang. Hadirnya perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia tidak hanya membawa teknologi dan pengetahuan baru, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Kunjungan Kaisar Naruhito ke Indonesia memberikan sinyal kuat bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang semakin erat dan saling menguntungkan. Tahun lalu Presiden Jokowi mengunjungi Jepang. Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Fumio Kishida. Hasilnya pemimpin Indonesia dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, SDM dan Iptek. Selain itu, penandatanganan beberapa kesepakatan ekonomi dan kerja sama juga menjadi hasil yang positif dari kunjungan ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Kaisar Naruhito di Indonesia telah menarik perhatian publik dan menciptakan atmosfer yang penuh haru dan kejutan. Kaisar Naruhito adalah sosok yang memiliki daya tarik sendiri sebagai kepala negara yang mewakili sejarah panjang keluarga kerajaan Jepang. Permaisuri Masako yang turut mendampingi Kaisar Naruhito juga memiliki popularitas yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat Indonesia.
Dalam kunjungannya yang berlangsung selama 7 hari, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi berbagai tempat di Indonesia, termasuk situs-situs bersejarah dan objek pariwisata yang menakjubkan. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi mereka, tetapi juga memperkuat ikatan budaya dan kesenian antara kedua negara. Sebagai hasilnya, kunjungan ini berhasil menarik minat publik dan menunjukkan kepada dunia bahwa hubungan Indonesia dan Jepang adalah hubungan yang kaya akan nilai-nilai sejarah, budaya, dan sosial. Juga memberikan peluang untuk mempromosikan potensi pariwisata Indonesia, meningkatkan citra positif negara, dan memperluas kerja sama budaya serta pendidikan antara kedua negara. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas pasar tujuan wisatawan asing dan memperkuat diplomasi budaya.
Kunjungan Kaisar Naruhito ke Indonesia telah memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi kedua negara. Selain memperkuat hubungan bilateral, kunjungan ini juga membawa harapan akan peningkatan investasi dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang. Dalam era globalisasi ini, kerja sama yang saling menguntungkan antara dua negara adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan. Sehingga kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako bisa jadi menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Jepang.