Bagikan:

CIREBON  - Kelompok teroris berjumlah 18 orang menyusup ke wilayah Cirebon, Jawa Barat. Mereka menyamar sebagai pedagang dan pekerja di pelabuhan. Kelompok berbahaya ini hendak menyandera sejumlah pejabat yang tengah berkunjung ke lokasi. 

Misi mereka sukses. Areal pelabuhan mencekam, menjadi lahan kekuasaan kelompok ini. Pemerintah diwajibkan menyetor uang tebusan dan membebaskan rekan mereka yang ditahan di beberapa penjara agar sandera bisa dibebaskan. 

Pemerintah tak tinggal diam. Sebanyak 650 personel Komando Operasi Khusus (Koopssus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) diterjunkan. Strategi disusun, misi penyelamatan sandera dijalankan menggunakan 1 Unit Heli Bell TNI AD, 1 Unit Heli Bell TNI AL serta 1 Unit Heli Super Puma 1 Unit CN 295 dari TNI AU.

Ini merupakan skenario dalam latihan pembebasan sandera. Ada tiga matra yang terlibat dalam tim penyelamatan yaitu TNI Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU. 

"Aksi pembebasan itu dilakukan dengan sistem terjun bebas dari pesawat CN-295 dan fastrooping menggunakan pesawat heli Bell TNI AL dan heli Superpuma TNI AU, serta Air Tep menggunakan 2 heli Bell Puma TNI AD," kata Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal TNI Bambang Ismawan di Cirebon, Antara, Jumat, 16 Juni.

Bambang menyebutkan, latihan yang digelar di Cirebon ini sangat penting untuk membekali tim elite ini.

"Dengan kemampuan yang dimiliki dan profesionalitas yang tinggi para teroris dapat dilumpuhkan dan para tawanan dapat dibebaskan," tutur Bambang.

Latihan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Latihan Posko di Mako Koopssus TNI Cilangkap selama dua hari yakni tanggal 8 sampai dengan 9 Juni 2023 dan latihan lapangan di Pelabuhan Cirebon selama dua hari yakni tanggal 15 sampai 16 Juni 2023.