JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Wakil Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) meninjau Mobile Lab Bio Safety Level 2 hasil karya dari Tim Gugus Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19).
Mobile Lab Bio Safety merupakan laboratorium riset kolaborasi beberapa bidang teknologi, sebagai produk inovatif Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dapat digunakan sebagai pemeriksaan PCR dan dapat mengeluarkan hasil tes dalam waktu empat jam. Praktisnya, laboratorium tersebut dapat berpindah-pindah tempat.
"Saat ini kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah munculnya berbagai inovasi yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Senin 25 Januari.
Menko Luhut meninjau lab tes PCR mobile itu bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang S Brodjonegoro serta Kepala BPPT Hammam Riza di halaman parkir Gedung BPPT, Jakarta.
Pembangunan Mobile Lab Bio Safety itu membutuhkan biaya sebesar Rp3 miliar-Rp6 miliar tergantung dari kelengkapan peralatannya dan akan didorong untuk lebih terjangkau agar dapat dibeli oleh berbagai lembaga, pemerintah daerah, serta swasta melalui program CSR. Rencananya Mobile Lab tersebut akan dikirim pertama ke Tangerang, Banten.
"Berdasarkan saran dari Menristek Bambang, kita dapat menaruh mobile lab ini di berbagai provinsi yang angka konfirmasi positifnya tinggi, sehingga dapat menekan laju kenaikan angka tersebut," tambah Menko Luhut.
BACA JUGA:
Selain Mobile Lab Bio Safety, dalam bidang kesehatan, BPPT sedang menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pembangunan Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Horti Center (TSTH2C) yang akan berperan sebagai pusat riset dan rekayasa serta bibit unggul tanaman herbal dan hortikultura.
"Pemerintah saat ini telah mendorong perkembangan pembangunan Herbal Center dengan bekerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam dan luar negeri, untuk menjadikan TSTH yang terbesar dan termaju di Asia," ujar Menko Luhut.
Pengembangan berbagai teknologi, baik mobile lab dan program Herbal Center dinilai Luhut perlu terus ditingkatkan untuk dapat mencapai kesuksesan bersama.
"Kita harus kompak dan terintegrasi, dan yang terpenting kita harus bangga bahwa ini merupakan asli buatan Indonesia," tutup Luhut.