JAKARTA – Realisasi investasi sepanjang tahun 2020 meningkat melampaui target mencapai Rp826,3 triliun, dari yang pada mulanya ditetapkan pemerintah yaitu Rp817,2 triliun.
"Realisasi investasi kita dari target Rp817,2 triliun, artinya ada kenaikan Rp9 triliun dari target," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dilansir VOI dari Antara, Senin, 25 Januari.
Melalui konferensi daring, Bahlil menjelaskan jika capaian realisasi investasi di Indonesia sepanjang tahun 2020 mencapai 101,1 persen atau tumbuh sebesar 2,1 persen jika dibandingkan tahun 2019 dengan total Rp809,6 triliun.
Bahlil menilai jika terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tidak memberikan dampak khusus pada investasi dan pengaruh ekonomi ke Indonesia. Kendati demikian, Bahlil mengimbau agar komunikasi harus tetap dijaga.
"Dalam sejarah, PMA [Penanaman Modal Asing] kita dari Amerika lima tahun terakhir, [berasal dari Partai] Republik atau Demokrat yang menang itu tidak terlalu berdampak signifikan terhadap realisasi investasi Amerika di Indonesia,” jelas Bahlil.
AS diketahui negara yang berada di urutan nomor delapan yang terbanyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang tahun 2020.
Bahlil membeberkan jika realisasi investasi AS pada tahun 2020 mencapai USD749,7 juta (berasal dari 1.471 proyek investasi).
"Tidak ada sesuatu yang membuat kita khawatir, namun dengan hadirnya Joe Biden ini mungkin bisa membuat suatu kondisi yang lebih baik. Itu harapan kita, tapi tidak tahu juga arah kebijakannya seperti apa," terangnya.
BACA JUGA:
Terpilihnya Joe Biden menjadi presiden, menurut Bahlil bukan sebuah kecemasan. Hal tersebut dikarenakan yang paling penting adalah pola hubungan diplomasi dan komunikasi yang harus dijaga antara Indonesia dan AS di masa mendatang.
"Kalau saya lihat data-data terakhir, landai-landai saja ya, tidak ada masalah, tinggal bagaimana kita lakukan pola komunikasi yang baik," imbuh Bahlil.