PPKM Jawa-Bali Mulai Terasa, Sejumlah Mal di Solo Mengeluh Sepi Pengunjung
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah mal di Kota Solo mengeluhkan penurunan tingkat kunjungan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

"Untuk tingkat kunjungan di Solo Paragon Mal selama PPKM ini banyak sekali penurunan dibandingkan tingkat kunjungan pandemi, tetapi ya mau bagaimana lagi, kita ikuti peraturan pemerintah saja dulu," kata Chief Marcom Solo Paragon Mall Veronica Lahji di Solo, dilansir Antara, Senin, 25 Januari.

Ia mengatakan jika dibandingkan dengan sebelum PPKM, jumlah pengunjung pada saat ini mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen.

Pihaknya mencatat selama pandemi jumlah pengunjung di mal tersebut sekitar 2.000-4.000 pengunjung/hari di hari normal dan sekitar 6.000 pengunjung/hari di akhir minggu.

"Tetapi selama PPKM ini rata-rata dalam satu hari sekitar 2.000 pengunjung," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap agar penjualan secara daring bisa membantu tenant untuk memenuhi target penjualan.

"Harapannya penjualan secara 'online' bisa membantu penjualan tenant kami karena memang adanya pembatasan usia yang masuk di mal, kriteria orang yang masuk di mal, PPKM jam operasional hanya sampai 19.00 WIB, target tenant kami benar-benar 'drop' (turun). Bahkan pusat sudah menegur 'tenant' di Solo Paragon karena omzet sangat rendah dibandingkan kota lain," katanya.

Senada, perwakilan Public Relations Solo Grand Mall Ni Wayan Ratrina mengatakan sejak adanya pembatasan pengunjung usia 15 tahun ke bawah, tingkat kunjungan mengalami penurunan cukup signifikan.

"Sepi banget semenjak kebijakan itu, paling sekarang hanya di kisaran 6.000 pengunjung/hari di hari 'weekend' (Sabtu dan Minggu), sedangkan 'weekday' (Senin-Jumat) di kisaran 4.000-5.000 pengunjung/hari," katanya.

Padahal, menurut dia jumlah pengunjung di hari normal bisa lebih dari 10.000 pengunjung/hari. Akibat kondisi tersebut, diakuinya, sejumlah pemilik tenant memilih menutup usahanya sementara waktu.

"Saat ini jumlah tenant ada sekitar 200, ada beberapa juga yang tutup," katanya.