YOGYAKARTA - Konflik antara pemerintah dengan perseroan PT Cipta Marga Nusaphala Persada( CMNP) jadi sorotan. Ini sehabis Owner mayoritas saham PT CMNP, Jusuf Hamka, menagih utang pemerintah kepada perusahaannya sebesar Rp 800 miliyar. Kira-kira seperti apa ya Profil CMNP?
Utang pemerintah itu diucap Jusuf Hamka bermula pada tahun 1998. Kala itu, pemerintah disebut berhutang pada perusahaannya buat proyek tol di beberapa wilayah.
Jusuf pula melaporkan kalau pemerintah memberikan harapan palsu kepadanya. Sementara itu dirinya mengklaim telah memberikan" diskon" pembayaran deposito di CMNP di tahun 2016 lalu.
Tetapi sampai saat ini, kata Jusuf Hamka, uutang sebesar Rp 800 miliyar tidak kunjung dibayarkan pemerintah kepada pihak perusahaannya. Dia juga geram dengan perilaku pemerintah yang gembar- gembor soal hutang obligor yang pernah diucap oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.
" Pak Mahfud, mari dong dorong pemerintah buat bayar hutang kepada kami. Mengapa pemerintah hanya nguber- nguber obligor? Uber( Tekan) pula Kemenkeu, bayar hutang swasta pula dong," tuntut Jusuf sebagian waktu kemudian.
Tidak cuma itu, Jusuf juga berang sebab industri miliknya tersebut telah banyak menolong pemerintah tercantum dikala terbentuknya krisis moneter tahun 1998 lalu.
Profil CMNP
Menyandur dari web resmi CMNP, perseroan kepunyaan Jusuf Hamka telah berdiri semenjak 13 April 1987. Tujuan dibangunnya industri ini merupakan wujud dari konsorsium gabungan Badan Usaha Milik Negara( BUMN).
Tidak hanya itu, CMNP ialah industri swasta nasional yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur, paling utama pembangunan jalur tol serta bidang terpaut yang lain.
3 tahun sehabis didirikan, industri ini formal mengawali aktivitas operasionalnya pada tahun 1990. Semenjak dikala itu, CMNP dilirik pemerintah. Bermacam kerjasama juga dicoba oleh pemerintah bersama industri swasta itu buat proyek jalur tol.
Salah satu proyek besar yang dipegang oleh CMNP merupakan pengerjaan proyek jalur tol ruas Cawang- Tanjung Priok( North South Link/ NSL) sepanjang 19, 03 km( kilometer).
Proyek tersebut membuka pintu gerbang pemerintah buat mempercayakan sebagian besar proyek tol di Indonesia kepada PT CMNP. Buat memperluas investor, CMNP berganti jadi industri terbuka, di mana sebagian besar sahamnya dipunyai oleh publik pada 1995.
Pada 1998, CMNP pernah menyimpan deposito di Bank Yama. Akibat krisis moneter, pemerintah dikala itu juga menlikuidasi Bank Yama. Perihal ini membuat bunga deposito terus menjadi besar serta tidak kunjung dibayarkan pemerintah sampai disaat ini.
Dikala ini, CMNP dikenal mempunyai 5 anak perseroan yang pula bergerak di bidang infrastruktur serta properti. Di antara lain PT Citra Waspputowa, PT Citra Margatama Surabaya, PT Citra Persada Infrastruktur, PT Citra Marga Nusantara Propertindo serta PT Girder Indonesia.
Jadi setelah mengetahui profil CMNP, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!