Faktor-faktor Umum Penyebab Tanah Longsor, Kenali Sebelum Terlambat
Material longsor yang menimbun pemukiman warga di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang,Januari 2021 (Bagus Ahmad Rizaldi/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia merupakan negara yang sering sekali terjadi bencana tanah longsor hampir tiap tahunnya. Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran, bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Seperti yang dilansir dari esdm.go.id, cara terjadinya tanah longsor bisa digambarkan sebagai berikut: air yang menyerap ke dalam tanah akan menambah muatan tanah. Apabila air itu menembus hingga tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, karenanya tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak menelusuri lereng dan keluar lereng.

Lalu apa faktor yang menyebabkan proses tanah longsor?

Pada prinsipnya bencana tanah longsor terjadi apabila gaya penunjang pada lereng lebih besar ketimbang gaya pembendung. Gaya pembendung biasanya diberi pengaruh oleh energi batuan dan kepadatan tanah. Meski gaya pendukung diberi pengaruh oleh besarnya sudut lereng, air, muatan serta berat ragam tanah batuan.

Adapun beberapa faktor umum yang mempengaruhinya adalah:

Hujan

Hujan lebat pada permulaan musim bisa memunculkan longsor, sebab lewat tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di komponen dasar lereng, sehingga memunculkan gerakan lateral. Apabila ada pohon-pohon di permukaannya, tanah longsor bisa dicegah sebab air akan diresapi oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.

Lereng Terjal

Lereng atau tebing yang curam akan memperbesar gaya penunjang. Lereng yang curam terwujud sebab erosi air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor yaitu 180 seandainya ujung lerengnya curam dan bidang longsorannya mendatar.

Tanah yang kurang padat dan tebal

Tipe tanah yang kurang padat ialah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah tipe ini mempunyai potensi untuk terjadinya tanah longsor terlebih jika terjadi hujan. Kecuali itu tanah ini benar-benar rentan kepada pergerakan tanah sebab menjadi lembek terkena air dan pecah dikala hawa terlalu panas.

Batuan yang kurang kuat

Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung biasanya kurang kuat. Batuan hal itu akan gampang menjadi tanah jika mengalami prosesi pelapukan dan biasanya} rentan kepada tanah longsor jika terdapat pada lereng yang curam.

Bekas Longsoran Lama

Longsoran lama biasanyaterjadi selama dan sesudah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif curam atau pada ketika atau setelah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:

  • Adanya tebing curam yang panjang melengkung menyusun tapal kuda.
  • Biasanya ditemui mata air, pohon-pohon yang relatif tebal sebab tanahnya gembur dan subur.
  • Tempat badan longsor komponen atas biasanya relatif landai.
  • Ditemui longsoran kecil khususnya pada tebing jurang.
  • Ditemui tebing-tebing relatif curam yang adalah bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
  • Ditemui alur jurang dan pada tebingnya ditemui retakan dan longsoran kecil.
  • Longsoran lama ini cukup luas.