Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pabrikan otomotif, Hyundai, untuk memproduksi bus listrik dalam rangka mempercepat peralihan kendaraan bermesin pembakaran fosil ke kendaraan listrik di Indonesia.

"Saya menyarankan kepada Hyundai juga untuk memproduksi bus listrik, karena sebagai Gubernur saya butuh tidak hanya mobil listrik pribadi tapi juga transportasi publik listrik," ujar Ridwan dalam seremoni peletakan batu pertama pabrik sistem baterai Hyundai di Cikarang, Jawa Barat, dilansir ANTARA, Rabu, 31 Mei.

Kang Emil berharap dalam dua hingga tiga tahun ke depan, pabrikan raksasa otomotif asal Korea Selatan itu bisa menghadirkan bus listrik di Indonesia.

Nantinya, kata dia, bus listrik tersebut akan dijadikan sebagai transportasi publik di wilayah Jawa Barat menggantikan bus-bus bermesin pembakaran konvensional yang beroperasi saat ini.

"Saya harap mungkin dalam dua sampai tiga tahun, setelah IONIQ 5, anda bisa memproduksi bus besar sehingga saya bisa membelinya dan membuat kebijakan di 27 kota untuk mengganti bus berbahan bakar fosil ke bus listrik," kata dia.

Hadirnya bus listrik akan turut mendukung program pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

Ridwan Kamil turut mengapresiasi pembangunan pabrik sistem baterai pertama Hyundai yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Kang Emil mengatakan dengan dibangunnya fasilitas baterai tersebut, harga kendaraan listrik Hyundai di Indonesia akan semakin kompetitif lantaran baterai yang digunakan telah diproduksi secara lokal.

"Atas nama pemerintah Provinsi Jawa Barat saya bahagia, mendukung, dan mendoakan ini kebanggaan. Mudah-mudahan menjadi peristiwa bersejarah masa depan yang rendah karbon, masa depan yang ramah lingkungan dimulai salah satunya dari peristiwa hari ini," kata dia.

Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak perusahaan Hyundai Motor Group resmi memulai pembangunan pabrik sistem baterai (battery system) Hyundai pertama di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dibangun sebagai hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Pabrik tersebut dibangun dengan investasi sebesar 60 juta dolar AS (sekitar Rp900 miliar) dan akan memulai produksi massal pada paruh pertama tahun 2024.