Netanyahu Ajak Biden Lawan Iran Sama-Sama
PM Israel Benjamin Netanyahu (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Israel dan Presiden Israel Reuven Rivlin memberi selamat kepada Joe Biden atas pelantikannya sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS). Keduanya juga secara gamblang mengajak AS bersama-sama melawan Iran.

Selain itu Netanyahu juga mendesak Biden membangun serangkaian kesepakatan damai antara Israel dan negara-negara Arab, sebagaimana yang dilakukan AS di masa pemerintahan Trump. Netanyahu, dalam pesan video juga disoroti bagaimana para pemimpin tampaknya menuju konfrontasi.

Ia mendesak Biden untuk bekerja dengan Israel menghadapi "ancaman yang ditimbulkan oleh Iran." Biden mengatakan dia bermaksud untuk kembali ke Kesepakatan Iran 2015, yang ditentang keras oleh Netanyahu dan berhasil melobi Trump untuk meninggalkannya.

“Presiden Biden, Anda dan saya memiliki persahabatan pribadi yang hangat selama beberapa dekade,” kata Netanyahu dalam pernyataan video berbahasa Inggris yang dikeluarkan beberapa saat setelah Biden mengambil sumpah jabatan.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk lebih memperkuat aliansi AS-Israel, untuk terus memperluas perdamaian antara Israel dan dunia Arab dan untuk menghadapi tantangan bersama, terutama ancaman yang ditimbulkan oleh Iran."

Mengutip Times of Israel, Kamis, 21 Januari, Rivlin mengatakan AS tidak memiliki teman yang lebih baik dari Israel. Hubungan antara kedua negara melampaui partai politik dan didasarkan pada nilai-nilai bersama.

“Wilayah kami berubah dengan cepat. Banyak perubahan yang positif. Kesepakatan damai baru-baru ini antara Israel dan tetangga kami membawa harapan baru bagi mereka dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk membantu membangun jembatan lebih lanjut di wilayah tersebut, termasuk dengan tetangga Palestina kami,” kata Rivlin.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS pemerintahan Joe Biden, Anthony Blinken, membocorkan bahwa dipastikan AS akan tetap mempertahankan Kedutaan Besar AS di Yerusalem, yang diakui Israel sebagai ibu kota negaranya. Jika dilihat, pemerintahan AS masih tetap mendukung Israel.

Namun, di sisi lain Blinken juga memperingatkan bahwa dia akan "melihat dengan seksama" beberapa perjanjian Israel yang dilakukan dengan negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengannya. Yang jelas terlibat, seperti penjualan F-35 ke Uni Emirat Arab. Pembelian itu secara resmi ditandatangani pada Rabu 20 Januari.

Terpilihnya Biden juga merupakan kembalinya dukungan AS untuk solusi dua negara yang lebih tradisional untuk konflik Israel-Palestina. Trump merilis rencana perdamaian berdasarkan konsep yang sama, tetapi membayangkan Israel mencaplok setiap permukiman Tepi Barat. Sementara Biden, di sisi lain, menjadi kritikus vokal terhadap gerakan pemukiman dan upaya Netanyahu untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat.

Ucapan selamat yang cepat dari Israel, terutama dari Netanyahu, berbeda dengan saat Pemilu AS 2020, ketika Netanyahu adalah salah satu pemimpin dunia terakhir yang mengakui kemenangan Biden. Netanyahu selama empat tahun terakhir menjadi salah satu pendukung terdekat Trump. Israel diuntungkan dari banyaknya langkah mantan presiden tersebut dan menjadi satu-satunya negara di mana Trump menikmati jajak pendapat yang positif.