2 Bulan Hidup dalam Pelarian, Pelaku Pembunuhan Arya Saputra Diringkus Saat Kerja di Warung Mi Yogyakarta
Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Bismo Teguh Prakoso bertakziah ke rumah duka almarhum Arya berlokasi di Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). ANTARA/HO-Humas Polresta Bogor Kota

Bagikan:

JAKARTA - Pelaku utama pembunuhan siswa kelas X SMK Bina Warga bernama Arya Saputra ditangkap pihak berwajib saat bekerja di sebuah warung mi di Yogyakarta. Tanpa perlawanan, pelaku ASR alias Tukul langsung digelandang petugas ke Mapolresta Bogor Kota. 

Arya tewas pada 10 Maret sekitar pukul 09.30 WIB saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor atau tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pelaku sempat ketakutan setelah kabar kematian Arya vira di media sosial. Selama dua bulan masa pelarian, Tukul kerap berpindah tempat agar tak terdeteksi petugas. 

Awalnya, sambung Bismo, yang bersangkutan ke Cianjur, Jawa Barat dan bertemu dukun agar keberadaanya tak terdeteksi polisi. Tukul kemudian ke Yogyakarta lewat Kampung Rambutan, Jakarta. 

"Pelaku lanjut ke Terminal Kampung Rambutan Jakarta menuju Yogyakarta. ASR menganggap Yogyakarta adalah daerah dengan biaya hidup murah sehingga pergi ke daerah itu selama dua bulan ini," kata Kombes Bismo saat rilis kasus di Bogor, Antara, Jumat, 12 Mei. 

ASR alias Tukul menggunakan uang iuran Rp1 Juta untuk biaya hidup sehari-hari. Uang ini 

merupakan iuran pembuatan jaket teman-temannya. Sesampainya di Yogyakarta, ASR tidur berpindah-pindah dari terminal. Kemudian jadi pengamen. 

Saat ditangkap polisi di wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis siang kemarin, ASR sedang mulai bekerja di sebuah warung mie. ASR dibekuk polisi ketika melayani pelanggan di warung tempatnya bekerja tanpa perlawanan.

Selama pelariannya keluarga ASR tidak mengetahui lokasi keberadaan anaknya dan tidak berkomunikasi sama sekali setelah kejadian pembacokan tersebut.

ASR menjadi pelaku utama pembacokan terhadap Arya Saputra karena temannya MA dan SA merasa tertantang oleh kelompok A yang mengunggah foto di beranda akun media sosial kelompok teman-teman ASR.

Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di kawasan lampu lalu lintas perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, pada Jumat, 10 Maret 2023, pukul 9.30 WIB.

Ketiganya menggunakan sepeda motor dari arah Cibinong dan langsung menyabetkan pedang panjang ke arah AS yang berada di median jalan sedang berjalan dengan teman-temannya hendak menyeberang.

Arya Saputra menjadi korban salah sasaran karena target ASR dan teman-temannya adalah A yang menantang mereka melalui akun media sosial Instagram, namun saat itu A tidak ada di lokasi.

"Jadi, awalnya dia diajak karena ada tantangan A alias Ambon, bukan nama suku tapi sebutan saja, karena mem-posting foto di media sosial kelompok dari temannya," jelas Kombes Bismo.