Imbau Tak Bakar Lahan Saat Kemarau, Pemkot Palangka Raya Wanti-wanti Bencana Kabut Asap
Warga bersepeda bermasker menerjang kabut asap di Jalan Ahmad Yani Banjarmasin, Kalsel, Minggu 15 September 2019. (ANTARA- Bayu P S).

Bagikan:

KALTENG - Pemerintah Kota Palangka Raya meminta masyarakatnya tidak membakar lahan saat musim kemarau lantaran berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan bencana kabut asap.

"Saya tekankan terutama bagi pemilik lahan yang hendak membuka lahannya untuk berkebun, maupun masyarakat umum lainnya agar tidak melakukan pembakaran lahan saat kemarau," kata Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa 9 Mei, disitat Antara.

Dia mengatakan, pembakaran lahan saat kemarau, terutama di lahan gambut dapat memicu karhutla. Karhutla membawa banyak dampak negatif serta kerugian bagi ekosistem lingkungan, makhluk hidup dan berbagai sektor kehidupan lainnya.

"Sampai saat ini masih terjadi kasus pembakaran lahan saat kemarau tiba. Untuk mengatasi hal tersebut, kami tegaskan, masyarakat pemilik lahan diharuskan melakukan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)," kata Hera.

Dia mengatakan, Pemkot Palangka Raya pun terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan karhutla seperti pelaksanaan patroli gabungan dilakukan secara intensif.

Selain itu juga pengecekan kesiapan sarana dan prasarana peralatan pemadam kebakaran, mengeluarkan imbauan dan sosialisasi terkait kewaspadaan karhutla.

“Dan hari ini Pemkot, melalui Dinas Lingkungan Hidup juga melakukan sosialisasi pencegahan karhutla dan pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)," katanya.

Melalui kegiatan itu, pihaknya berharap, dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem lahan dari bencana kebakaran yang berdampak pada keasrian lingkungan dan kesehatan manusia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Ahmad Zaini mengatakan, kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan adalah kunci keberhasilan dalam mencegah karhutla.

"Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa penyebab karhutla itu sendiri sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Oleh sebab itu, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan dari bencana kebakaran hutan dan lahan sangatlah penting,” tandasnya.