Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong penambahan unit helikopter untuk bom air atau waterbombing guna menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

"BNPB sudah mendorong penambahan unit heli water bombing menjadi 5 unit, dari sebelumnya 2 unit. Sehingga total armada satgas udara di Kalsel adalah 2 unit heli patroli dan 5 unit water bombing dan untuk Kalteng 2 unit patroli dan 4 unit water bombing," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Kamis 5 Oktober, disitat Antara.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Palangka Raya di Kalteng menetapkan wilayah setempat dalam status tanggap darurat Karhutla.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu mengatakan, penetapan status tersebut seiring dengan peningkatan kasus karhutla dan udara yang terus diselimuti kabut asap.

 

Selain itu, Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menetapkan status siaga darurat kabut asap akibat karhutla hingga 30 Oktober 2023.

Pada status siaga darurat kabut asap ini, Pemkot Banjarmasin juga sudah menetapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa dari tingkat PAUD hingga SMP dari 4-7 Oktober 2023.

Dampak asap tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat di darat, namun juga mengganggu rute penerbangan, hingga penghentian rute sementara waktu.