Optimalkan Ketahanan Pangan, Kodam Iskandar Muda Garap 3.000 Hektar Lahan Jagung di Aceh
Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya didampingi Danrem 012 Teuku Umar Kolonel Infanteri, Riyanto. (Dok. ANTARA)

Bagikan:

MEULABOH - Sebagai upaya mengoptimalkan ketahanan pangan nasional khususnya di Provinsi Aceh, Kodam Iskandar Muda dan jajarannya akan menggarap 3.000 hektare lahan dengan komoditas jagung.

Adapun sebaran 3.000 hektar lahan jagung tersebut tersebar di tiga lokasi di antaranya wilayah Korem 012/Teuku Umar seluas 1.000 ha, Korem 011/Lilawangsa seluas 1.000 ha dan wilayah Kodim 0101 Aceh Besar seluas 1.000 ha. Dan diharapkan nantinya di Aceh akan berlimpah produksi jagung.

“Program ketahanan pangan di wilayah Aceh ini diberi nama Im Jagong, dengan target capaian program sosio ekonomi. Saat ini sedang dalam proses penggarapan lahan,” kata Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, dalam keterangannya di Meulaboh, dikutip ANTARA, Sabtu, 6 Mei.

Sebelumnya, ia meninjau langsung lahan ketahanan pangan di area Makorem 012 Teuku Umar di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Peninjauan dilakukan bersama Danrem 012 Teuku Umar Kolonel Infanteri, Riyanto.

Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya mengatakan melalui program “I’m Jagong”, nantinya akan membantu kemudahan akses para petani jagung dengan benih, pupuk, serta pendampingan para ahli pertanian khususnya jagung.

Ia juga mengatakan, I'm Jagong nantinya juga akan menjadi pembeli hasil panen, agar para petani mendapat harga yang layak sehingga konsep dengan sistem tersebut akan terus berlanjut.

Danrem 012 Teuku Umar, Kolonel Infanteri Riyanto mengatakan pihaknya bersama jajarannya siap mendukung dan menyukseskan Program yang telah digagas oleh Kodam IM dengan target penanaman seluas 3.000 hektare.

"Bulan Mei ini, Alhamdulillah Pangdam Iskandar Muda akan memulainya di wilayah Barat Aceh, dan kami dari Korem 012/TU telah menyiapkan 1000 hektar lahan,” kata Kolonel Inf Riyanto.

Penanaman lahan jagung di wilayah Korem 012 Teuku Umar yang bernama Food Estate ini dulunya adalah hutan rawa. Akan tetapi, saat ini sudah menjadi lahan yang produktif yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat seperti beras, telur, daging, ikan, ayam, bawang, cabai dan tanaman produktif lainnya.

Pihaknya berharap dengan pengembangan lahan Food Estate tersebut, dapat mengurangi angka inflasi serta mengurangi risiko stunting pada anak-anak.