Ketika WNI yang Dikarantina karena Virus COVID-19 Membutuhkan Mie Instan dan Obat Masuk Angin
Kebutuhan logistik WNI yang sedang dikarantina di Kapal pesiar Diamond Princess (

Bagikan:

JAKARTA - Kapal pesiar Diamond Princess jadi sorotan dunia. Sebab, kapal yang berlabuh di Yokohama, Jepang itu, ditemukan kasus virus corona atau COVID-19. Sebanyak 175 orang dari 3.700 orang yang ada di kapal itu sudah terinfeksi virus tersebut. Kini, kapal tersebut sedang memasuki masa karantina sejak ditemukan pertama kali kasus virus tersebut pada 4 Februari.

Kapal tersebut ditumpangi beragam orang dari mancanegara, termasuk di dalamnya ada 78 warga negara Indonesia. WNI yang ada di sana merupakan kru kapal tersebut.

Petugas karantina kesehatan yang dikirimkan Kementerian Kesehatan Jepang terus memantau rekam medis para penumpang kapal tersebut. Termasuk juga KBRI Tokyo yang memantau kesehatan WNI di sana. Sebanyak 78 WNI itu dalam kondisi sehat, tapi mereka meminta bantuan untuk dikirimkan sejumlah logistik yang mereka inginkan, di antaranya mie instan dan cairan pereda masuk angin.

Kebutuhan logistik itu pun dikirimkan KBRI Tokyo, pada Rabu, 12 Februari. Mereka memberitahukan informasi itu ke Twitter resmi mereka, @KBRITokyo. Mereka mengunggah foto pengiriman logistik yang dibubuhi keterangan, "KBRI Tokyo (12Feb) mengantar cairan Pereda Masuk Angin yang diminta WNI yg sedang di atas kapal Diamond Princess yang sedang dikarantina utk observasi di Yokohama, sekaligus Mie Instan dan Vitamin C. Foto: barang diantar staf KBRI Tokyo ke petugas pelabuhan."

Perwakilan WNI yang ada di kapal tersebut menerima kiriman dari KBRI Tokyo ini dengan bahagia. Kiriman ini cukup menghibur mereka selama masa karantina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri memastikan 78 WNI yang menjadi awak di kapal pesiar Jepang, Diamond Princess, negatif virus corona (COVID-19). Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, mereka semua dalam keadaan sehat. 

Kapal pesiar Diamond Princess menjadi tempat karantina virus corona setelah salah satu penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif virus tersebut pada Januari. Kapal pesiar itu kemudian dikarantina di tengah perjalanan mereka di lepas pantai Yokohama sejak 3 Februari lalu, tetapi kini dibolehkan berlabuh untuk proses pemindahan penumpang yang terinfeksi ke tempat isolasi.

Lewat pernyataan resmi pihak perusahaan Princess Cruises yang diunggah di situs mereka, menjelaskan semua anggota kru yang telah diperiksa kesehatannya oleh Kementerian Kesehatan Jepang, kemudian mereka memenuhi tugas mereka seperti biasanya. "Sementara ketika tidak bekerja, anggota kru diminta berada di kabin mereka," tulis pihak perusahaan.