Bagikan:

JAKARTA - Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono mengatakan partainya tidak menargetkan “kavling” di balik keputusan mendukung kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

“PPP ini tulus ya. PPP ini landasan berpolitiknya adalah untuk amar maruf nahi munkar, untuk kepentingan umat, agama, bangsa, dan negara. Jadi PPP tidak menargetkan 'kavling',” kata Mardiono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir ANTARA, Kamis, 4 Mei.

Meski demikian, Mardiono mengakui PPP akan mengusulkan calon sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar.

“Tujuan politik ya, tentu setiap partai memiliki sebuah tujuan untuk mencapai sebuah kemenangan, itu sebuah keniscayaan semua parpol. Tentu ada mengusulkan calon ya sudah pasti,” ujar dia.

Nama calon tersebut, sambung Mardiono, belum ditentukan karena masih ada berbagai tahapan dan mekanisme termasuk diskusi dengan partai yang menjalin kerja sama dengan PPP dan PDIP.

Mardiono menyebut kader PPP memiliki ketokohan yang menonjol terkait peluang sebagai bakal cawapres Ganjar.

“Di PPP menonjol semua, tapi nanti ada mekanisme lagi di dalam mengambil keputusan ke arah untuk penetapan calon wakil presiden untuk mewakili Pak Ganjar tentu itu nanti akan ada mekanisme lagi,” ujarnya.

Mardiono menyebutkan bahwa setelah mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar sebagai bakal capres, pihaknya akan membentuk tm sebagai bentuk teknis kerja sama politik dengan PDIP.

Dia telah menginstruksikan kepada seluruh elemen partai untuk menyosialisasikan kebijakan DPP PPP terkait dukungan terhadap Ganjar Pranowo.

"Kita akan menindaklanjuti ya dari teknis kerja sama politik dengan PDI Perjuangan, ya itu tentu nanti akan membentuk tim, tetapi sebelum sampai ke sana pun kami langsung akan start untuk menyosialisasikan kepada seluruh elemen partai," ujarnya.

PPP, kata Mardiono, telah menyampaikan kepada Jokowi mengenai keinginan dan tujuan PPP dalam kerja sama politik menjelang Pemilu 2024.

“Karena di mana kita sebagai koalisi, kemudian PPP itu mengambil keputusan cepat dan melihat historis kerja sama PPP dan PDIP itu cukup perjalanan panjang, bahkan bukan hanya kerja sama politik selama proses pemilu tetapi dari lahirnya saja kan PDIP dengan PPP itu hanya selisih 5 hari bahwa itu kemudian menjadi bagian dari nanti ke depan yang akan kita diskusikan secara politik itu sudah barang tentu,” kata Mardiono.