Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburrokhman merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy atau Rommy, yang menyebut pertemuan Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum parpol pendukung pemerintah di Istana Negara semalam membahas peluang duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.

Gerindra memastikan, informasi yang dikatakan Rommy tidak benar adanya alias hoaks.

“Itu hoaks, hoaks!," tegas Habiburrokhman, Rabu, 3 Mei.

Anggota DPR itu menegaskan, pembicaraan antar ketum parpol pendukung pemerintah dan presiden di Istana hanya membahas situasi global terkini. Khususnya, terkait dengan ekonomi.

“Yang jelas enggak ada pembahasan (duet) Ganjar-Prabowo, enggak ada," tegasnya lagi.

Habiburrokhman lantas mempertanyakan informasi yang didapat Rommy tersebut.

"Kita enggak tahu si Pak Rommy dapat dari mana?,” katanya.

Sebelumnya, Rommy menyebut pertemuan antara Jokowi dan para ketum parpol malam nanti untuk membahas formasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga di Pilpres 2024.

Rommy menyebut, bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berpeluang dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.  

"Selain halal bihalal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar Rommy dalam keterangannya, Selasa, 2 Mei.

Pertimbangannya, menurut Rommy, karena dua figur tersebut berada di papan atas hasil survei dan polling elektabilitas.

Namun dalam pandangannya, partai pemenang Pemilu 2019 lebih tepat sebagai pengaju capres. Sementara parpol pemenang selanjutnya sebagai pengaju cawapres.

"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," kata Rommy.

Apabila koalisi besar tidak terwujud, Rommy menilai, pertemuan nanti malam bisa jadi akan mem-finalisasi distribution of power atau distribusi kekuatan dari enam parpol pendukung pemerintah untuk melanjutkan pembangunannya yang berjalan di pemerintahan saat ini.

"Pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini, khususnya mega-mega proyek infrastruktur seperti IKN, jalan tol, bendungan, bandara, dan lain-lain," jelas Rommy.