JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta mencatat adanya penurunan beban konsumsi listrik saat Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, sebelum akhirnya kembali mencapai angka normal pada hari ini.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan menuturkan, pada masa libur Lebaran 2023, konsumsi listrik di Jakarta cenderung menurun, karena adanya cuti bersama pemerintah dan sebagian masyarakat meninggalkan kota Jakarta untuk mudik ataupun sekedar liburan.
"Saat malam takbiran, tanggal 21 April 2023 beban puncak pada pukul 19.00 WIB sebesar 3.682 megawatt. Beban puncak saat perayaan Idul Fitri 1444 H, tanggal 22 April 2023, pukul 20.00 WIB sebesar 3.462 megawatt," kata Doddy dalam keterangannya, Selasa 2 Mei.
Bila dibandingkan setahun sebelumnya, beban puncak konsumsi listrik pada hari-H perayaan Idulfitri naik 1,6 persen dibandingkan Lebaran tahun 2022.
Lalu, konsumsi listrik usai Lebaran kembali naik sepekan setelah Lebaran. Beban puncak siang hari pada 27 April 2023 sebesar 4.706 megawatt. Sedangkan malam hari tercatat beban puncak tertinggi sebesar 4.355 megawatt.
“Konsumsi listrik masyarakat Jakarta yang sudah kembali melakukan aktivitas perkantoran dan bisnis diprediksi akan normal di hari ini, diprediksi sebesar 5.117 megawatt,” tutur Doddy.
BACA JUGA:
Kini, setelah liburan dan cuti bersama Idul Fitri 1444 H berakhir, serta beroperasinya kembali kantor-kantor di Jakarta meningkatkan konsumsi listrik hampir mendekati beban puncak tertinggi Jakarta yang dicapai pada Bulan April sebelum lebaran, yaitu sebesar 5.396 megawatt di siang hari.
Diketahui, sistem kelistrikan Jakarta dipasok dari 6 pembangkit dengan kapasitas daya 8.848 megawatt. Pasokan listrik ini, selain menunjang kegiatan masyarakat dan bisnis sehari-hari, juga difungsikan untuk memasok listrik kegiatan-kegiatan kenegaraan, konser musik, acara olahraga, dan sebagainya.