Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah TKP terkait kematian atlet para tenis meja bernama David Jacobs.

Dari hasil olah TKP, polisi menduga bahwa David Jacobs salah naik kereta sebelum akhirnya ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta layang hingga meninggal.

Olah TKP dilakukan secara detail mulai dari penyisiran dengan berjalan kaki dari Stasiun Juanda ke lokasi kejadian yang berjarak 500 meter.

Selanjutnya, polisi juga melakukan olah TKP di Stasiun Gambir. Petugas memeriksa sejumlah rekaman CCTV yang merekam keberadaan David Jacobs.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, berdasarkan beberapa bukti yang dikumpulkan dari kamera CCTV, kemungkinan korban salah naik kereta.

"Kalau kita lihat dari Stasiun Gambir menuju TKP itu cukup jauh 500 meter lebih, kalau ditempuh dalam waktu 2 menit dengan jalan kaki itu hal yang tidak mungkin. Kemudian ada bukti baru lagi, ada CCTV yang berada di rel tempat perpindahan rel wesel itu ada CCTV, itu tidak terlihat sama sekali ada orang jalan kaki. Disimpulkan bahwa almarhum sampai di TKP terakhir, posisi terakhir itu dengan menggunakan kereta," kata Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Minggu, 30 April.

Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pendalaman terkait apakah korban murni loncat atau terjatuh dari rangkaian kereta yang ditumpanginya.

Polisi juga masih menunggu hasil autopsi tim dokter forensik RSCM.

"Masih kami dalami, kenapa sampai yang bersangkutan berada terjatuh termasuk luka-luka yang ada tubuhnya, itu yang sedang kami dalami. Sambil menunggu hasil autopsi ataupun visum yang dilakukan oleh tim kedokteran di RSCM," ucapnya.

Polisi juga masih membutuhkan fakta-fakta ataupun keterangan dari dokter forensik untuk mengetahui penyebab luka yang ada di tubuh korban.

"Saksi sampai dengan hari ini ada 6 yang sudah kita minta keterangan, mulai dari yang berada pertama kali di TKP, petugas-petugas yang membawa korban ke rumah sakit, termasuk petugas di stasiun gambir, ada beberapa lagi yang akan kita minta keterangan, pemeriksaan, termasuk SOP kereta," ujarnya.

Menurut informasi yang dihimpun polisi, seharusnya kalau kereta tambahan yang mengarah ke arah utara itu harusnya dalam keadaan kosong, tidak ada penumpang sama sekali.

"Kita akan cek SOP pemeriksaannya termasuk pintu harus ditutup atau tidak ini nanti akan kita kembangkan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang atlet disabilitas tenis meja (difabel tangan kanan) ditemukan kritis di pinggir rel kereta api (KA) layang Stasiun Juanda yang berbatasan wilayah antara Gambir dengan Sawah Besar, Jakarta Pusat, hingga akhirnya meninggal.

Korban diketahui bernama David Jacobss (46) warga Cilandak, Jakarta Selatan. Korban alami luka di bagian kepala belakang.

Dari tubuhnya, ditemukan handphone dan tiket pada aplikasi KAI Access dengan "kode booking 9HV69PE" keberangkatan KA Argo Lawu relasi GMR-SLO tanggal 27 April 2023 (EKS-1/12D) jadwal ber GMR jam 20.45 dan tiba SLO jam 03.49 WIB.

Korban sudah melakukan boarding. Saat ditemukan, posisi korban berada di jalur antara Stasiun Gambir menuju Juanda di KM 4-700.