Tersangka Pembocor Rahasia Militer AS Miliki Gudang Senjata di Rumah, Jaksa: Bahaya Bagi Keamanan Nasional
Penangkapan tersangka pembocor dokumen rahasia militer AS Jack Douglas Teixeira. (Tangkapan layar YouTube Channel NBC News)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang anggota Garda Nasional Udara Amerika Serikat yang dituduh membocorkan rahasia militer akan dihadirkan ke pengadilan pada Hari Kamis waktu setempat, di mana jaksa penuntut federal diperkirakan akan berargumen bahwa ia harus tetap ditahan karena menimbulkan risiko keamanan nasional.

Jack Douglas Teixeira ditangkap oleh FBI pada tanggal 13 April di rumahnya di Massachusetts. Ia didakwa melanggar Undang-Undang Spionase. Ia dijadwalkan hadir di Pengadilan Distrik AS di Worcester, Massachusetts pada Kamis sore untuk sidang penahanannya.

Jaksa penuntut mengatakan, pria berusia 21 tahun itu membocorkan dokumen rahasia, termasuk beberapa yang berkaitan dengan pergerakan pasukan dalam konflik Rusia-Ukraina, kepada sekelompok gamer di aplikasi pesan Discord.

Teixeira, yang tinggal bersama ibu dan ayah tirinya, menyimpan loker senjata yang berjarak dua kaki dari tempat tidurnya, yang berisi pistol, senapan bolt-action hingga senapan gaya militer dengan magasin berkapasitas tinggi.

Agen FBI juga menemukan masker gas, amunisi, dan apa yang tampak seperti "aksesori bergaya peredam suara di laci mejanya," menurut mosi yang menyatakan Teixeira harus tetap ditahan sebelum persidangan.

"Terdakwa tidak diragukan lagi menimbulkan bahaya bagi AS secara luas berdasarkan kemampuannya untuk menyebabkan bahaya yang sangat serius bagi keamanan nasional AS," menurut mosi yang diajukan oleh kantor Jaksa AS Rachael Rollins, melansir Reuters 27 April.

"Namun, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa Terdakwa juga dapat menimbulkan bahaya fisik bagi masyarakat," sambung mosi itu.

Pada tahun 2018, saat duduk di bangku SMA, Teixeira diskors setelah dia terdengar membuat ancaman rasial dan komentar tentang senjata. Teixeira mengaitkan komentar tersebut dengan referensi dalam video game, menurut jaksa penuntut.

Baru-baru ini, pada November 2022, Teixeira mengatakan jika dia punya keinginan, dia akan "membunuh banyak orang" karena itu akan "memusnahkan orang-orang yang berpikiran lemah," kata jaksa penuntut dalam dokumen yang mendukung mosi mereka untuk menahan Teixeira.