AS Bakal Kirim Kapal Selam Nuklir ke Korsel yang Mampu Ratakan Korut: Begini Spesifikasi hingga Persenjataannya
Kapal selam USS Kentucky (SSBN 737). (Wikimedia Commons/National Archives at College Park)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat berencana mengerahkan kapal selam bersenjata nuklir miliknya ke Korea Selatan, saat Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol di Washington Hari Rabu, untuk mencegah Korea Utara meluncurkan senjata nuklirnya.

Jika terealisasi, ini akan jadi pertama kalinya sejak tahun 1981 kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir (SSBN) Angkatan Laut AS akan mengunjungi Korea Selatan.

"Perjanjian pertahanan bersama kami sangat kuat dan itu termasuk komitmen kami untuk memperluas penangkalan - dan itu termasuk ancaman nuklir, penangkal nuklir," kata Presiden Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih bersama Presiden Yoon, melansir CNN 27 April.

Mengandalkan kerahasiaan dan fitur siluman untuk memastikan kelangsungan hidup dan menjaga kemampuan mereka untuk meluncurkan rudal nuklir selama perang, SSBN Amerika Serikat jarang berhenti di pelabuhan asing.

"Itu bisa menjadi tekanan besar pada Korea Utara, karena biasanya mereka tidak berbagi di mana kapal selam itu berada," ujar Moon Keun-sik, pensiunan kapten kapal selam dan pemimpin skuadron Korea Selatan, seperti mengutip Reuters.

joe biden dan yoon suk-yeol
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol bersama Presiden AS Joe Biden beserta istri masing-masing. (Twitter/@POTUS)

Amerika Serikat sebelumnya telah berjanji untuk mengerahkan lebih banyak apa yang disebut "aset strategis" seperti kapal induk, kapal selam dan pembom jarak jauh ke Korea Selatan, guna mencegah Korea Utara yang telah mengembangkan rudal yang semakin kuat, mampu mencapai target dari Korea Selatan hingga ke daratan Amerika Serikat.

Lantas, seperti apakah spesifikasi dan kemampuan kapal selam Negeri Paman Sam ini?

Dibangun mulai tahun 1976 hingga 1997, kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir (SSBN) pertama kali memasuki dinas tahun 1982. Dari semula 24 kapal di Kelas Ohio yang direncanakan, total ada 18 unit yang terealisasi.

Angkatan Laut AS memiliki 14 SSBN Kelas Ohio. Delapan di antaranya berbasis di Negara Bagian Washington dan enam berbasis di Georgia. Sedangkan empat unit kapal selam lainnya di kelas ini merupakan kapal selam dengan peluru kendali (SSGN).

Kapal selam SSBN sepanjang 560 kaki yang biasa disebut "boomer" ini memiliki bobot lebih dari 18.000 ton saat menyelam. Masing-masing kapal ditenagai oleh satu reaktor nuklir.

kapal selam kelas ohio
Kapal selam USS Maryland (SSBN 738). (Wikimedia Commons/US Navy/Mass Communication Specialist 1st Class(SW) James Kimber)

Angkatan Laut mengatakan, kapal selam kelas Ohio dirancang untuk menghabiskan rata-rata 77 hari di laut, diikuti dengan 35 hari di pelabuhan untuk pemeliharaan. Masing-masing kapal memiliki dua kelompok awak, kru biru dan kru emas, yang rutin dirotasi sehingga 155 awak kapal selam di setiap kapal mendapatkan istirahat dan pelatihan yang layak di antara patroli.

Bagaimana dengan persenjataan kapal selam ini? Selain empat tabung peluncur torpedo Mk48, setiap kapal selam kelas Ohio membawa maksimal 20 rudal balistik Trident II sebagai persenjataan utama.

Rudal ini memiliki jangkauan 4.600 mil (7.400 kilometer), yang berarti mereka mampu mencapai target di Korea Utara dari Samudra Pasifik, India, atau Arktik.

"Secara militer, (kapal selam ini) tidak perlu berada di dekat Korea untuk mencapai target potensial di sana," kata Blake Herzinger, seorang peneliti di Pusat Studi Amerika Serikat.

Setiap rudal Trident mampu membawa banyak hulu ledak yang dapat diarahkan ke target yang berbeda.

peluncuran rudal trident ii
Kapal selam USS Nebraska (SSBN 739) saat meluncurkan rudal balistik Trident II. (Wikimedia Commons/National Museum of the U.S. Navy)

Ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies memperkirakan, setiap rudal Trident dapat membawa empat hulu ledak nuklir, yang berarti setiap kapal selam rudal balistik AS dapat membawa sekitar 80 hulu ledak nuklir. Dengan kata lain, satu kapal selam bersenjata Trident dapat menghancurkan seluruh Korea Utara.

Kendati demikian, analis mengatakan kehadiran kapal selam rudal balistik Angkatan Laut AS di pelabuhan Korea Selatan akan murni simbolis.

"Secara taktis, (AS dan Korea Selatan) mengurangi aset kapal selam yang paling kuat; kemampuan silumannya," kata Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut AS dan mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS di Hawaii.

Dikatakan, salah satu kunci pencegahan nuklir adalah ketidakpastian.

"Penangkalan nuklir mensyaratkan bahwa, meskipun musuh mengetahui keberadaan dan skala senjata negara nuklir, mereka tidak dapat mengetahui secara pasti tingkat atau lokasi kemampuan atau kapan mereka mungkin digunakan," tulis Laksamana Muda Angkatan Laut AS Daniel Post dalam jurnal 'Proceedings US Naval Institute' pada Bulan Januari.

Untuk diketahui, kapal selam rudal balistik AS yang bersembunyi ratusan meter di bawah permukaan laut yang berjarak ribuan mil dari Korea Utara, masih berada dalam jangkauan serangan Pyongyang, tetapi hampir tidak mungkin ditemukan oleh Korea Utara.

Sedangkan kapal selam yang tiba di Korea Selatan dalam kunjungan pelabuhan, yang harus diatur 24 hingga 48 jam sebelumnya, akan jauh lebih mudah terlihat, sehingga memberikan keuntungan bagi Korea Utara, kata Schuster.

"Jika Kim Jong-un ingin melakukan serangan mendadak, kami telah memberinya lokasi kapal selam dan waktu kapal selam itu akan berada di sana," tandas Schuster.

Daftar SSBN Angkatan Laut AS

  1. USS Henry M. Jackson (SSBN 730)
  2. USS Alabama (SSBN 731)
  3. USS Alaska (SSBN 732)
  4. USS Nevada (SSBN 733)
  5. USS Tennessee (SSBN 734)
  6. USS Pennsylvania (SSBN 735)
  7. USS West Virginia (SSBN 736)
  8. USS Kentucky (SSBN 737)
  9. USS Maryland (SSBN 738)
  10. USS Nebraska (SSBN 739)
  11. USS Rhode Island (SSBN 740)
  12. USS Maine (SSBN 741)
  13. USS Wyoming (SSBN 742)
  14. USS Louisiana (SSBN 743)