Alasan Prokes dan Higienis, Pengelola Pusat Belanja Tawarkan Vaksinasi di Mall
ILUSTRASI (Unsplash/Steven Cornfield)

Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menawarkan pusat perbelanjaan (mal) menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Tujuannya, untuk membantu pemerintah mempercepat distribusi vaksin yang cepat dan tepat guna segera mengakhiri pandemi.



"Kami sebagai pusat perbelanjaan sebenarnya ingin menawarkan atau fasilitasi tempat kami, itu bisa digunakan bagi pemerintah bila mau melakukan vaksinasi," ujar Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 18 Januari.



Menurut Ellen, vaksinasi di mal sangat mungkin dilakukan mengingat karakteristik bangunan yang luas dan selasar yang juga lebar. Sehingga ketentuan protokol kesehatan (Prokes) tetap bisa dijalankan.



"Jadi untuk jaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak, kemudian pengaturannya (vaksinasi), itu tempatnya lebih luas," tuturnya.



Kata Ellen, ada beberapa skema yang diusulkan pengusaha agar vaksinasi bisa dilakukan di mal. Salah satunya, mempersilahkan pemerintah mendirikan sarana dan prasarana vaksinasi di dalam mal.



Tak hanya itu, pengusaha juga mempersilahkan pemerintah mendatangkan dokter dan petugas medis ke dalam mal untuk melakukan vaksinasi.



"Kondisinya bisa kami awasi, daripada harus dilakukan ke tempat maaf misalnya kelurahan, mal siap dijadikan tempat vaksin, sehingga distribusi lebih cepat," tuturnya.



Lebih lanjut, Ellen berujar, nantinya vaksinasi di mal bukan hanya diperuntukan bagi karyawan mal saja. Tapi juga masyarakat di sekitar mal itu sendiri. Dengan demikian, vaksinasi bisa dilakukan dengan cepat.



Ellen mencontohkan, seperti di wilayah DKI Jakarta, mal yang menjadi anggota APPBI tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota. Sehingga, sebagian masyarakat Jakarta bisa melakukan vaksinasi di mal terdekat wilayahnya.



"Kami lihat ada baiknya karyawan tidak keluar dari mal lagi, berdesak-desakan untuk melakukan vaksin dan antrean yang panjang. Jadi ibaratnya jemput bola, petugas dan vaksinnya yang datang. Saya rasa lebih bagus dan higienis juga," tuturnya.