SOLO - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka meminta pertumbuhan ekonomi Kota Solo, Jawa Tengah tidak hanya ditopang dari sektor konstruksi.
"Pertumbuhan ekonomi (Solo) 6,25 persen. Itu harus di-break down lagi, kebanyakan dari konstruksi, karena pembangunan di Solo sangat masif," katanya pada acara pengarahan usai cuti bersama di Solo, Jawa Tengah dilansir ANTARA, Rabu, 26 April.
Gibran mengingatkan agar jangan sampai tahun 2024-2025 saat pembangunan konstruksi selesai, berimbas pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, salah satu yang harus dilakukan adalah menggeser penggunaan anggaran.
"Dengan adanya pembangunan yang sudah selesai, plotting anggaran juga harus berubah, plotting anggaran untuk meramaikan, mengisi bangunan yang sudah berdiri," katanya.
Wali Kota Solo juga mengajak agar seluruh pihak melakukan inovasi serta menyesuaikan diri dengan hal-hal baru.
"Nggak bisa business as usual. Harus ada inovasi, menyesuaikan keadaan, menyesuaikan hal-hal baru dengan dinamika yang terjadi di Solo," katanya.
Gibran memerintahkan agar kegiatan atau agenda yang tidak membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Solo agar dihilangkan saja.
BACA JUGA:
"Yang monoton hilangkan saja. Ganti dengan yang baru. Inovasi mentok nggak masalah, gandeng swasta," katanya.
Gibran mengatakan selama ini banyak pihak swasta yang mau membantu pemerintah daerah namun tidak sedikit yang urung terealisasi karena terganjal oleh aturan.
"Beri ruang sebanyak-banyaknya bagi swasta, permudah kinerja sektor swasta, mindset harus berubah, nggak bisa model kerja ala birokrat lama," katanya.