Bagikan:

TANGERANG - Kapolsek Pamulang, Kompol Fiernando Andriansyah mengungkapkan pelaku, B (23) selain membunuh Muhammad Fadli (27), ternyata dia juga serang keponakannya, Chairy Auriza hingga telapak tangan kirinya putus. Hal ini terjadi karena, Chairy berusaha melerai aksi penganiayaan tersebut.

“Iya betul tangan telapak sebelah kiri (chairy putus-red),” kata Fiernando saat dikonfirmasi VOI, Senin, 24 April

Fiernando menuturkan korban tangannya putus karena senjata tajam (sajam) jenis Golok atau parang milik pelaku. Namun, kronologis hingga akhirnya terkena sepupunya, dirinya belum mengetahui.

“(Senjatanya-red) Golok biasa atau parang. lengkapnya bisa ke penyidik, karena dia ada datanya,” ucapnya.

Kekinian korban masih dilakukan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan, guna dilakukan tindakan lebih lanjut. Sementara itu, untuk pelaku, B telah ditangkap dan tengah dilakukan mendalami lebih jauh di Polsek Pamulang.

“Sudah ditangkap. (Sekarang) masih di Polsek (Pamulang),” tuturnya.

Kronologis Versi Teman Korban

Seorang pria berasal dari Kalimantan Selatan bernama, Muhammad Fadli (27) tewas. Hal ini terjadi setelah korban diduga ditebas dengan menggunakan pedang oleh pelaku berinisial, B (23).

Teman korban, Eko Syahputra (28) menceritakan kejadian itu terjadi di Jalan Ketapang, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Jumat, 21 April, pukul 21.30 WIB.

Kejadian itu bermula saat Fadli yang tengah bersantai bersama saksi Chairy Auriza dan Riko di ruko yang lokasinya tepat di depan rumah pelaku, B.

Kemudian, Chairy dengan Riko berniat ke minimarket untuk membeli keperluan. Alhasil korban ditinggalkan di ruko tersebut.

“Selang beberapa menit, si Chai dapat telpon Fadli, ada masalah dengan nada panik. Chai balik sama Riko, pas sampai lokasi, Fadli ini lagi cekcok sama pelaku,” kata Eko saat dikonfirmasi, Minggu, 23 April, malam hari.

“Jadi cekcoknya gegara, sebelumnya motor engga tau siapa, geber-geber (knalpot berisik) di depan rumah B. Nah B negor Fadli, tapi katanya B negor ‘bilangin lah temen lu engga usah geber2’. (Kata Fadli) ‘temennya yang mana’ kalau ada masalah temen gua, ngomong aja, jangan ke gua. Intinya seperti itu,” sambungnya.

Singkat cerita, cekcok keduanya terus berlanjut hingga akhirnya Chairy bersama Riko tiba di lokasi. Mereka langsung melerai, guna mencegah terjadi perkelahian.

Setelah dilerai, B akhirnya masuk ke rumahnya. Ternyata, dia mengambil sebilah senjata tajam (sajam) jenis katana atau pedang dan langsung menyerang Fadli.

“Akhirnya B masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba keluar bawa katana atau pedang langsung hantem kepala Fadli. Fadli jatoh. Chai reflek kaya mau ngelerai gitu. Nahan pake tangan kiri, (akbirnya) B juga nebas lagi, (lalu) kena tangan Chai hingga putus pergelangan tangan kirinya,” ucapnya.

Setelah membuat pergelangan tangan kiri Chai yang juga sepupu B putus, kata Eko,  pelaku terus menyerang Fadli yang posisinya sudah tak berdaya. Bahkan hingga menusuk sebanyak 3-5 kali.

Riko yang juga berada di lokasi, meminta tolong warga dan membawa Chai ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan (Tangsel).

“di lokasi Fadli udah engga bernyawa di depan pintu. Disitu ada polisi, sekitar jam 22.00 WIB udah di bawa polisi, perhari jumat sudah dibawa (Polisi) bersama barang buktinnya,” ucapnya.