Perbedaan Hari Lebaran Jangan Sampai Timbulkan Polemik
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily (Foto: Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penetapan Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi berpotensi mengalami perbedaan. DPR RI mengimbau kepada seluruh umat Muslim untuk tetap saling menghormati dan menjaga persaudaraan.

“Jika nanti terjadi perbedaan dalam penentuan Hari Raya Idulfitri, kita tetap harus saling menghormati. Perbedaan tersebut sesuatu hal yang lumrah, yang paling penting umat Islam di Indonesia bisa tetap menjaga ukhuwah atau persaudaraan,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, Rabu 19 April.

Momentum ramadan harus mampu meningkatkan soliditas dan kekompakan umat Islam. Ace mengingatkan, menjaga ukhuwah Islamiyah perlu selalu dikedepankan.

"Jangan karena perbedaan penentuan tanggal Lebaran lantas menimbulkan polemik berkepanjangan. Mari kita jaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama umat manusia) serta ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) kita,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Ace berharap semua pihak bisa mentaati apa yang telah diputuskan Pemerintah sebagai jalan tengah untuk menghindari perbedaan pendapat yang terjadi. Namun bila masih terjadi perbedaan pendapat, ia meminta agar hal tersebut tetap dihormati.

“Apa yang telah ditetapkan ulil amri (pemerintah) sebaiknya bisa menjadi salah satu mekanisme menghindari perbedaan. Sebab perbedaan pendapat dalam Fikih itu biasa, sesuatu yang biasa terjadi,” ungkap Ace.

Pimpinan Komisi DPR RI yang membidangi urusan agama itu pun meyakini seluruh umat Islam di Indonesia telah dewasa secara iman. Oleh karenanya, Ace yakin perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah tidak akan menimbulkan perpecahan.

“Selalu dan selalu kita harus menjaga kerukunan beragama sekalipun ada perbedaan. Itulah identitas kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” sebut Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Di sisi lain, Ace berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dapat memfasilitasi masyarakat yang hendak menggelar Salat Ied bersama. Seperti penggunaan lapangan-lapangan yang dikelola Pemda agar dapat dibuka dan diizinkan untuk menjadi tempat Salat Idulfitri.

“Dukungan dari Pemerintah ditambah kesadaran dari masyarakat untuk dapat saling menghargai akan menciptakan kenyamanan bersama selama perayaan Idulfitri 2023,” ujar Ace.

“Pastinya ibadah Idulfitri akan semakin indah bagi semua yang menjalankan, dan hadirnya keharmonisan antar umat beragama akan membuat perayaan Lebaran semakin bermakna,” tutupnya.