JAKARTA - Komoditas rempah biji lada asal Provinsi Sulawesi Tenggara menembus pasar global yakni ke China.
"Selama 2020, pengusaha Sultra sudah berhasil mengekspor biji lada sebanyak 27 ton ke China langsung dari Kendari," kata Kepala Dinas Deperindag Sultra Sitti Saleha, yang dihubungi di Kendari, dikutip dari Antara, Senin 18 Januari.
Ia mengatakan, nilai ekspor biji lada ke Negeri Tirai Bambu tersebut sebesar Rp425 juta. Komoditas lada, katanya, merupakan salah satu komoditas rempah unggulan Sultra yang sudah lama dikembangkan oleh para petani hampir di seluruh kabupaten dan kota di Sultra.
"Selama ini, produksi lada kita banyak yang.menjadi bagian dari ekspor dari Indonesia, tetapi tidak tercatat sebagai ekspor Sultra, karena tidak diekspor langsung dari Sultra," katanya.
Produksi lada asal Sultra selama in, katanya, hanya antarpulau hingga ke Makassar, Surabaya, dan Jakarta, sehingga saat diekspor tercatat sebagai komoditas ekspor daerah tersebut.
BACA JUGA:
Disebutkan, pada 2020, lalu potensi ekspor lada asal Sultra sebanyak 4.821 ton, tetapi dari produksi itu sebagian besar masih antarpulau di beberapa kota di Indonesia.
"Kita patut bersyukur saat ini karena kita sudah memiliki pelabuhan ekspor. Sehingga saat ini komoditas pertanian Sultra sudah bisa diekspor langsung dari Kendari menuju berbagai pasar dunia," katanya.
Oleh karena itu, Sitti berharap para pengusaha bisa mengekspor langsung hasil komoditas asal Sultra dari Kendari ke negara tujuan.
"Kami siap memberikan kemudahan dalam hal dokumen administrasinya," katanya.