Bagikan:

DEPOK - Presiden Joko Widodo menanggapi adanya sedikit peningkatan jumlah kasus COVID-19 saat bulan Ramadan tahun ini, terutama jelang musik mudik Lebaran. Kenaikan ini terjadi setelah kondisi pandemi di Indonesia sangat landai dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Jokowi, meski kasus corona naik, jumlah kasus harian dan persentase kasus positifnya belum melewati standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Memang ada kenaikan tetapi kita masih jauh di bawah standarnya WHO. Standar WHO kurang lebih 8 ribu (kasus per hari) dan kita berada di angka 600-900 (kasus harian). Saya kira kita masih terkelola, terkendali dengan baik," kata Jokowi di Depok, Kamis, 13 April.

Berdasarkan sero survey atau survei kekebalan imunitas masyarakat terakhir, rata-rata kekebalan penduduk Indonesia akan virus corona mencapai 98,5 persen.

Meski demikian, Jokowi menekankan seluruh warga untuk tetap menjalani vaksinasi COVID-19 bagi yang belum melakukan.

"Yang paling penting, satu, vaksinasi. Itu penting. Booster itu penting. Jadi, yang belum itu segera booster. Sero survey yang kita miliki, imunitas kita sudah mencapai 98,5 persen. Artinya tinggi sekali. Tetapi juga hati-hati yang yang belum vaksin, apalagi yang belum booster. Segera minta divaksin agar semuanya imun kita terjaga dari COVID," ungkap Jokowi.

Sebagaimana diketahui, jumlah kasus COVID-19 selama beberapa hari terakhir mengalami tren kenaikain. Kasus COVID-19 pada 8 April lalu tercatat sebanyak 420 kasus, 9 April sebanyak 565 kasus, 10 April sebanyak 494 kasus, 11 April sebanyak 944 kasus, dan 12 April sebanyak 987 kasus.

Begitu juga dengan persentase kasus positif dari jumlah spesimen yang diperiksa atau positivity rate pun ikut meningkat. Pekan lalu, positivity rate di Indonesia sebanyak 3,85 persen. Pekan ini angkanya naik menjadi 4,68 persen.