JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden bulan lalu meresmikan dua monumen nasional baru di Nevada dan Texas, meluncurkan sebuah upaya untuk mempertimbangkan perluasan perlindungan untuk semua perairan di sekitar pulau-pulau terpencil di Pasifik di sebelah barat daya Hawaii.
Langkah-langkah tersebut, yang diumumkan pada pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih tentang konservasi, bertujuan untuk mewujudkan tujuan Presiden Biden untuk melestarikan setidaknya 30 persen lahan dan perairan federal pada tahun 2030.
"Kami melindungi jantung dan jiwa kebanggaan nasional kami," kata Presiden Biden, dilansir dari Reuters 6 April.
Kedua monumen nasional ini akan melestarikan 514.000 acre (208.008 hektar) lahan publik. Kedua monumen tersebut termasuk Avi Kwa Ame, nama Mojave untuk Gunung Roh, di selatan Nevada.
Tempat ini suci bagi suku-suku termasuk Paiute dan Chemehuevi, serta menyediakan habitat bagi spesies seperti domba bighorn gurun, kura-kura gurun dan hutan pohon Joshua.
Monumen nasional baru lainnya adalah Castner Range di El Paso, Texas. Tempat ini merupakan bekas lokasi pelatihan dan pengujian Angkatan Darat AS dan memiliki lebih dari 40 situs arkeologi yang dikenal dengan sisa-sisa tembikar, petroglif dan bangunan tempat tinggal.
Lokasi ini kaya akan spesies gurun. termasuk bunga poppy Meksiko yang bermekaran di musim semi dan menyediakan habitat bagi satwa liar seperti elang emas, kadal bertanduk Texas, dan burung hantu gali barat.
Penetapan ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang secara historis kurang memiliki akses ke lahan publik untuk menikmati alam dan menjelajah, menurut pernyataan Gedung Putih.
Selain itu, Presiden Biden mengarahkan Menteri Perdagangan Gina Raimondo untuk mempertimbangkan memprakarsai penetapan cagar alam laut baru, untuk semua perairan AS di sekitar Kepulauan Terpencil Pasifik.
BACA JUGA:
Penetapan tersebut akan memperluas Monumen Nasional Kelautan Kepulauan Terpencil Pasifik yang sudah ada yang didirikan oleh Presiden George W. Bush pada tahun 2009 dan diperluas oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2014.
Presiden Biden juga mengeluarkan arahan untuk memulai proses untuk mempertimbangkan penggantian nama monumen dan pulau-pulau tersebut, untuk menghormati warisan asli daerah tersebut dan mengakui penduduk asli Hawaii yang mendapatkan klaim teritorial AS atas pulau-pulau tersebut.