Menuju Pasar Tradisional yang Nyaman, Pasar Cakranegara Mataram Butuh Rp15 miliar untuk Revitalisasi 
Kondisi Pasar Cakranegara Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Dok. ANTARA)

Bagikan:

MATARAM - Kondisi Pasar Cakranegara, di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat kini cukup memprihatinkan. Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membutuhkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk revitalisasi pasar tersebut agar bisa menjadi pasar tradisional yang bersih, aman, dan nyaman untuk berbagai aktivitas transaksi masyarakat.

"Kondisi Pasar Cakranegara sudah urgen untuk direvitalisasi karena kurang representatif," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Sabtu.

Terkait dengan itu, Disdag Kota Mataram telah mengusulkan bantuan anggaran sebesar Rp15 miliar ke pemerintah pusat melalui dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan RI.

Pada awal 2022, usulan bantuan anggaran revitalisasi Pasar Cakranegara sudah diajukan sebesar Rp12,5 miliar, akan tetapi masih diproses. Sementara, 2023 terjadi perubahan satuan harga sehingga proposal bantuan kembali diusulkan dengan harga yang sudah disesuaikan sehingga menjadi Rp15 miliar.

"Proposal sudah kami ajukan dan kami akan terus perjuangkan sebab itu sudah menjadi janji pemerintah pusat untuk mendukung kegiatan revitalisasi Pasar Cakranegara," katanya dikutip dari ANTARA, Sabtu, 8 April.

Menurutnya, dengan dana tersebut kegiatan revitalisasi Pasar Cakranegara akan dilakukan secara menyeluruh hingga rampung dengan mengoptimalkan los pasar di lantai dua.

Para pedagang sembako, konveksi dan lainnya akan menempati los lantai dua Pasar Cakranegara, sehingga parkir kendaraan bisa masuk dan tidak ada lagi menggunakan tepi atau badan jalan.

"Selama ini keberadaan Pasar Cakranegara terkesan sempit bahkan semrawut karena kendaraan parkir di badan jalan," katanya.

Kendaraan yang parkir di badan jalan, tambahnya, juga berdampak pada kemacetan di jalan utama yang semestinya kawasan tersebut harus steril dari parkir pinggir jalan.

"Karena itu, kami berharap ke depan pemerintah bisa membantu kegiatan penataan agar kawasan tersebut bisa tertata lebih baik dan bisa mengoptimalkan pendapatan daerah," katanya.

Dikatakan dia, apabila parkir sudah masuk ke areal pasar maka itu bisa mengoptimalkan pendapatan dari retribusi parkir, begitu juga dengan pedagang bisa lebih optimal memanfaatkan los di lantai dua.

"Setiap hari, Pasar Cakranegara menyumbang retribusi sekitar Rp600 ribu. Harapannya, setelah ditata retribusi bisa meningkat," pungkasnya.