Antisipasi Lonjakan Infeksi COVID-19 saat Libur Imlek, Pekerja di China Ditawarkan Insentif Berlimpah
Ilustrasi Stasiun Kereta Chengdu. (Jonas Lee/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah China dan perusahaan-perusahaan di sana menawarkan insentif yang menggiurkan bagi para pekerja, agar mereka tidak mudik pulang kampung saat liburan Tahun Baru Imlek 2572 pada Februari mendatang.

Tujuan utamanya untuk mencegah adanya kasus baru COVID-19, sekaligus menghindari kemungkinan penguncian wilayah, serta ujungnya adalah agar perusahaan tidak kehilangan keuntungan. 

Seperti diketahui, liburan Imlek menjadi momen ratusan juta warga China untuk melakukan perjalan mudik pulang kampung, yang dilakukan setahun sekali. Tercatat ada 280 juta buruh yang berasal dri pedesaan, serta jutaan karyawan yang tinggal jauh dari rumahnya.

Pemerintah provinsi di berbagai daerah sudah mengeluarkan pemberitahuan untuk tidak melakukan perjalanan liburan. Tujuannya untuk mengendalikan epidemi, sekaligus menjamin stabilitas rantai industri dan pasokan barang.

Insentif yang diberikan pun lebih besar dari biasanya, termasuk pembayaran ekstra, hadiah, hiburan, jamuan makan malam tahun baru gratis, hingga pengaturan liburan yang berbeda-beda.

Peningkatan perjalanan massal saat ini juga meningkatkan risiko infeksi baru virus corona, yang telah berhasil dikendilkan dan dihentikan penyebarannya di beberap provinsi.

Tahun Baru China
Ilustrasi. (Markus Winkler/Unsplash)

Diketahui, China melaporkan lonjakan harian terbesar dalam kasus baru COVID-19 dalam lebih dari 10 bulan pada Hari Kamis kemarin yang mencapai 138 kasus, lantaran infeksi di Provinsi Heilongjiang timur laut hampir tiga kali lipat.

Salah satu pekerja di pabrik peti kemas di kawasan Pusat Ekspor Dongguan, Wang Zhisen mengatakan, dia akan tetap tinggal jika pabriknya tetap buka, kendati telah membeli tiket kereta untuk pulang ke Provinsi Gansu yang berjarak 2 ribu kilometer. 

“Bagaimana jika Anda tidak beruntung dan terinfeksi dalam perjalanan pulang? Nanti seluruh keluargamu bisa sakit. Jika pabrik saya tidak tutup selama liburan, saya pikir saya hanya akan tinggal di Dongguan. Pulang ke rumah terlalu berisiko," sebutnya, melansir Reuters.

Sementara, salah satu perusahaan bahan kimia di Zhejiang mengungkapkan, 85 persen karyawannya tertarik untuk tinggal, dengan insentif gaji per jam yang naik dua kali lipat, serta bonus sebesar 500 yuan.