JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Kamrussamad, mengaku sudah mendapat informasi perihal rencana kepindahan Sandiaga Uno ke PPP. Kamrussamad mengatakan, alasan Menparekraf itu hijrah ke PPP lantaran punya keinginan menjadi Ketua DPR RI.
"Informasi sudah positif akan pindah. Kecenderungannya partai tersebut (PPP, red) yang akan menjadi tempat barunya. Resminya tunggu saja," ujar Kamrussamad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 April.
Menurut anggota Komisi XI DPR RI, Sandiaga merupakan seorang politisi muda yang punya banyak mimpi dan merasa berpotensi memimpin Indonesia untuk tahun-tahun mendatang. Baik untuk memperbaiki, sekaligus mempercepat pembangunan nasional.
"Bisa juga beliau memimpin parlemen menjadi caleg dulu, lalu kemudian memenangkan partainya dan menjadi ketua DPR, itu semuanya terbuka jalannya. Dan setahu saya, beliau juga sudah punya rencana sendiri," ungkap Kamrussamad.
Kamrussamad menilai, wakil ketua dewan pembina Partai Gerindra itu punya peluang mencapai mimpinya. Sekaligus menjadi tantangan baginya untuk menjadi seorang pemimpin ke depan.
"Kita doakan, semoga di perjuangan berikutnya beliau kariernya jadi lebih baik, tempat pengabdiannya lebih baik lagi dan karya nyata untuk Indonesia bisa betul-betul dirasakan manfaatnya untuk rakyat kita," kata Kamrussamad.
Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menyatakan belum ada pembicaraan apapun dari Sandiaga ihwal keinginannya hijrah ke Partai Ka'bah.
"Oh enggak, belum ada itu," ujar Prabowo kepada wartawan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 5 April.
Prabowo membantah jika dirinya dianggap merestui Sandiaga pindah ke PPP. Menteri Pertahanan itu bilang, hingga saat itu belum ada pembicaraan resmi dari Sandiaga terkait keinginan bergabung ke PPP.
"Secara resmi belum," kata Prabowo.
BACA JUGA:
Meski begitu, Prabowo tidak akan menahan kadernya yang ingin pindah partai. Menurutnya, Partai Gerindra terbuka bagi orang-orang yang pancasilais.
"Saya katakan, kita partai kebangsaan yang terbuka, setiap orang asal pancasilais, asal menerima Undang-Undang Dasar '45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, pro rakyat, kita terima di Gerindra. Tapi kalau ada yang mau pindah kita juga tidak menahan," tegas Prabowo.