Bagikan:

JAKARTA - Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) usai batalnya Indonesia menjadi ruang rumah Piala Dunia U-20. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo anjlok usai melontarkan pernyataan menolak Timnas Israel berlaga di tanah air. 

Peneliti MIPOS Yuyun Andriani, mengatakan penolakan Ganjar terhadap timnas Israel membawa pengaruh terhadap elektabilitasnya sebagai capres papan atas. 

Pada survei capres terbaru, elektabilitas Ganjar turun menjadi 16,8 persen. Di mana dalam survei sebelumnya, elektabilitas Ganjar berada di kisaran 20 persen.

"Hasil survei MIPOS menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo terjun bebas dibandingkan hasil survei MIPOS November 2022," ujar Yuyun dalam paparan survei, Rabu, 5 April. 

"Jika saat ini dilaksanakan Pilpres, hanya 16,8 persen yang mengaku akan memilih Ganjar. Padahal pada survei MIPOS sebelumnya elektabilitas Ganjar mash sekitar 20-an persen," tambahnya.

Yuyun membeberkan, sikap publik terhadap penolakan Israel oleh Ganjar dan rekannya di PDIP yang juga Gubernur Bali I Wayan Koster membuat 75,2 persen responden mengaku marah.

"Hanya 16,2 persen responden yang mengaku bisa memahami sikap kedua kepala daerah asal PDI Perjuangan tersebut, dan sebanyak 8,6 persen responden tidak dapat memberikan jawaban alias tidak tahu," kata Yuyun. 

Sementara itu, elektabilitas capres tertinggi kali ini ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 33,6 persen. Disusul bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan 21,5 persen, sedangkan Ganjar saat ini berada di urutan ketiga dengan 16,8 persen.  

Di posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6,9 persen, kelima Menparekraf Sandiaga Uno 4,5 persen, keenam Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen, ketujuh Menteri BUMN Erick Thohir 4,1 persen, kedelapan Ketua DPR Puan Maharani 3,2 persen, kesembilan Ketum Golkar Airlangga Hartarto 1,4 persen, kesepuluh Ketum PKB Muhaimin Iskandar 0,9 persen. Sementara menjawab tidak tahu 2,9 persen.  

Survei MIPOS dilakukan pada periode 29 Maret-3 April 2023 dengan total 1.200 responden. Survei dilakukan dengan kombinasi antara metode telesurvey dengan analisis media monitoring.

Sampel diambil secara acak sistematis (systematic random sampling) dengan batas kesalahan atau margin of error survei di angka +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Sebagai informasi, MIPOS didirikan oleh beberapa akademisi dan peneliti serta pegiat survei di Jakarta dan sekitarnya. MIPOS adalah anggota Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI), yakni asosiasi dari 41 lembaga survei dan ratusan periset opini publik yang bernaung di bawah World Association for Public Opinion Research (WAPOR).