JAKARTA - Relawan Ganjar Pranowo ternyata tak terpengaruh polemik pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA meski Gubernur Jawa Tengah tersebut dicap sebagai orang yang bertanggung jawab.
Ketika banyak masyarakat menyalahkan Ganjar atas pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kelompok Ganjar Pranowo Presiden (GPP) masih yakin bahwa Ganjar tetap akan diusung sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.
"Tetap, kita 1000 persen Pak Ganjar Pranowo pasti akan dicapreskan. Dukungan masyarakat tidak terpengaruh oleh adanya gonjang ganjing piala dunia," kata Ketua Umum GPP Achmad Saiful dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 5 April.
Menurut Saiful, penolakan Ganjar atas keikutsertaan timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia didasarkan pada sikap nasionalismenya.
“Beliau berani berkorban, berani dihujat, berani menantang apapun untuk Indonesia. Kenapa? kalau Piala Dunia U-20 terjadi dan Israel bermain di sini, mereka pasti akan mengibarkan bendera, negaranya, menyanyikan lagu negaranya, dan itu yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia," kata dia.
Syaiful menuturkan pihaknya akan mengumpulkan satu juta tanda tangan dukungan masyarakat untuk Ganjar agar bisa menjadi capres.
"Ide sejuta tanda tangan ini sudah ada dari beberapa waktu yang lalu, sebelum adanya gonjang-ganjing Piala Dunia. Sampai saat ini pun kita tidak pernah berubah, dari awal deklarasi 10 november 2021 sampai saat ini tetap mendukung Pak Ganjar," jelasnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo meminta maaf kepada seluruh pemain timnas Indonesia U-20 setelah Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ganjar mengakui, punya andil atas kesedihan yang dirasakan pemain Garuda Nusantara.
Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan Najwa Shibab di akun YouTube Mata Najwa yang dirilis Selasa, 4 April.
"Saya bisa memahami perasaan adik-adik di Timnas U-20 dan suporter bola Indonesia. Dalam konteks ini saya meminta maaf kepada mereka. Tetap semangat, tetap maju terus," kata Ganjar saat ditanya apakah dirinya merasa bersalah dengan gagalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, pernyataan Ganjar yang menolak kedatangan tim Israel dituding jadi salah satu alasan FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.
"Tentu saja, mungkin, itu diasosiasikan kami bisa andil sedikit atau banyak atas tidak terjadinya penyelenggaran ini," tutur politisi dari PDI Perjuangan itu.
"Tapi dalam konteks lain, kami punya sikap yang harus saya sampaikan kepada publik. Maka untuk adek-adek minta maaf, terus berlatih," lanjutnya.
Saat dipertegas, dalam konteks apa Ganjar meminta maaf, dia menjawab, "Dalam konteks mereka tidak bisa bermain."