JAKARTA - Partai Demokrat ogah dikait-kaitkan lagi dengan mantan Ketua Umumnya terpidana kasus korupsi, Anas Urbaningrum. Partai berlambang bintang mercy itu menyebut tak lagi punya persoalan dengan Anas.
Hal tersebut ditegaskan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi bebasnya Anas pada bulan ini.
Herzaky membantah jika Demokrat mengkriminalisasi Anas di kasus Hambalang. Menurutnya, yang menangkap Anas adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bukan partainya.
“Kalau dibilang kriminalisasi kan dia kaitannya dengan KPK. Ya sudah, tuntut saja KPK, dulu siapa ketua KPK yang mengasuskan dia? silakan. Kami enggak ada kaitannya sama sekali,” ujar Herzaky di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 3 April.
Justru lanjut Herzaky, Anas lah yang sudah menghancurkan elektabilitas Partai Demokrat yang kala itu tengah tinggi-tingginya.
“Karena perbuatan mereka, dan geng-nya itu merusak Demokrat di saat sedang tinggi-tingginya elektabilitas. Tidak mudah untuk recovery,” kata Herzaky.
BACA JUGA:
Herzaky mengatakan, akibat perkara korupsi yang melibatkan Anas, Partai Demokrat mengalami penurunan elektabilitas secara signifikan. Namun, kata dia, berkat kinerja Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat AHY saat ini soliditas Demokrat tetap terjaga.
“Pak SBY bisa menahan penurunan (elektabilitas), tapi di era Mas AHY bisa kembali meningkatkan. Bisa konsilidasi, ada konsolidasi, ada kaderisasi, hasilnya apa? Demokrat ini (melahirkan) generasi baru,” jelasnya.
Untuk diketahui, terpidana kasus korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum dikabarkan akan dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat pada Senin, 10 April 2023.
Sejumlah mantan menteri hingga anggota DPR dikabarkan akan menjemput Anas di Lapas saat pembebasannya.
"Beberapa eks Manteri Kabinet, anggota-anggota DPR RI sudah menyampaikan kepada kami untuk ikut menjemput," kata Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad saat dikonfirmasi, Minggu, 2 April.
Kendati demikian, Rahmad enggan membeberkan siapa saja mantan menteri hingga anggota DPR yang bakal ikut menjemput Anas Urbaningrum. Pasalnya, para mantan menteri hingga anggota DPR tersebut minta untuk dirahasiakan identitasnya.
"Beliau-beliau minta ke kami untuk tidak menyebut nama dulu. Nanti kita lihat saja saat penyambutan ya," katanya.