JAKARTA - Panca Widya Nursanti (47) menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sebelum keberangkatan, korban sempat menghubungi sang suami lewat video call pada Sabtu, 9 Januari lalu.
Hal ini diceritakan Syarif Rafiq (49), suami dari korban saat mendatangi Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Kamis, 14 Januari. Saat itu, istrinya bilang cuaca dalam keadaan buruk.
Syarif lalu meminta mendiang istrinya untuk membaca doa demi keselamatan.
"Komunikasi terakhir kami sebelum berangkat via video call jam 14.05, dia sempat menghubungi dan bilang kalau di Jakarta cuacanya kurang bagus. Jadi, saya suruh banyak baca-baca shalawat saja," tutur dia.
Sebelum ke Pontianak, istrinya pergi ke Tegal pada 22 Desember lalu pulang ke kampung halaman. Usai berlibur, Widya melakukan perjalanan transit dari Tegal ke Jakarta dan menaiki pesawat dari Jakarta ke Pontianak dengan Sriwijaya Air SJ-182.
BACA JUGA:
Panggilan video Syarif dengan istrinya menjadi komunikasi terakhir, sebelum Syarif mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi Widya hilang kontak dan dinyatakan jatuh.
Syarif datang ke Posko JICT untuk mencari kejelasan soal istrinya. Dia hanya bisa pasrah dan menunggu kerja keras dari semua Tim SAR.
"Kunjungan ke sini untuk mencari kejelasan soal korban. Soal temuan barang-barang istri saya, kita juga belum tahu, tunggu saja nanti," kata Syarif saat ditemui di Poso JICT II, Jakarta Utara, Kamis, 14 Januari.
Lebih lanjut, Syarif mengaku datang dari Pontianak ditemani oleh sepupunya. Ia tiba di Jakarta sejak dua hari lalu, menginap di hotel yang difasilitasi oleh maskapai Sriwijaya Air.
Kini, Syarif mengaku ikhlas melepas kepergian istrinya. Ia hanya berharap istrinya ditemukan oleh tim SAR, selagi mengurus keperluan identifikasi korban kepada tim disaster victim identification (DVI) di Rumah Sakit Polri.
"Data mengenai istri saya sudah masuk semua, tinggal tunggu informasi lebih lanjut," imbuhnya.