Bagikan:

JAKARTA - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep didukung maju Pilkada Depok pada Pemilu 2024 mendatang. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, peluang suami Erina Gudono untuk memenangi kontestasi Pilkada tergantung posisi Jokowi, apakah masih menjabat sebagai presiden atau tidak.

Menurut Ujang, Pilkada yang sedianya digelar pada 27 November 2024 akan dimajukan sebelum Jokowi lengser. Hal ini dilakukan agar Jokowi bisa 'ikut campur' dalam pencalonan Kaesang, baik di Depok maupun di daerah lainnya.

"Saya melihat tergantung posisi Jokowi, kan masa presiden habis di bulan Oktober 2024, Pilkada di November sebulan setelah Jokowi turun. Kelihatannya untuk mengamankan Kaesang, pilkada akan dimajukan, di Agustus atau September sehingga Jokowi masih presiden," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat, 31 Maret.

"Artinya, wacana maju sebagai walikota Depok kalau Jokowi masih presiden bisa menang. Tapi kalau Jokowi tidak jadi presiden, pilkada tetap di November, Kaesang akan tumbang, akan kalah. Jadi tergantung posisi Jokowi-nya, presiden atau sudah berhenti," lanjutnya.

Sekalipun Depok merupakan 'wilayah kekuasaan' Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pendiri bisnis kuliner 'Sang Pisang' itu punya kesempatan merebut kemenangan. Lagi-lagi, apabila ada intervensi Jokowi dalam gelaran Pilkada nanti.

Hal itu, kata Ujang, sudah terbukti dari menangnya putra sulung, Gibran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution di pilkada lalu.

"RI 1 itu, kenapa Gibran menang, Bobby menang, siapa dia (kalau bukan, red) menantunya presiden. Kalau dia presiden punya perangkat negara untuk memenangkan jadi mau PKS sekuat apapun, kalau lawan anak presiden bisa tumbang. Kalau Jokowi-nya masih presiden," jelas direktur eksekutif IPR itu.

Kesimpulannya, tambah Ujang, di manapun Kaesang mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah maka bisa menang apabila ada campur tangan Jokowi. Tapi kalau tidak, Kaesang dipastikan tumbang.

"Ya kalau Jokowi masih presiden, itu titik poinnya," kata Ujang.