JAKARTA - Kementerian Agama meminta masyarakat untuk berhati-hati saat memilih biro perjalanan umrah, guna menghindari adanya penipuan seperti pengungkapan kasus yang terjadi baru-baru ini.
"Kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat khususnya kaum Muslimin agar berhati-hati dalam memilih dan menentukan travel umrah," ujar Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Ditjen PHU Kemenag Mujib Roni dilansir ANTARA, Jumat, 31 Maret.
Sebelumnya, Satgas Antimafia Umrah Polda Metro Jaya mengungkap kasus penelantaran, penipuan, dan pengelapan dana jamaah calon umrah yang dilakukan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM).
Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menahan tiga tersangka yakni MA, HA, dan HS yang merupakan pemilik dan Direktur PT NSWM. Modus operandi yang dilakukan para tersangka dengan menawarkan berbagai program paket perjalanan umrah pada medio 2022 hingga 2023.
Setelah dana terkumpul, calon jemaah tidak diberangkatkan ke Tanah Suci sehingga terlantar di Jakarta. Adapula yang diberangkatkan, namun tidak dipulangkan hingga terlantar di Jeddah dan Makkah, Arab Saudi. Korban penipuan dan penelantaran jamaah umrah dari PT NSWM ini mencapai ratusan orang.
"Kemenag mengapresiasi upaya yang telah dilakukan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus PT NSWM ini. Juga akan menjadi efek jera bagi pelaku PPIU dan kami akan terus bersinergi dengan jajaran Polri dalam memberikan pengawasan dan pencegahan," kata dia.
BACA JUGA:
Kementerian Agama, kata dia, sudah melakukan pembinaan, edukasi, dan pengawasan terhadap PPIU. Hanya saja euforia jemaah, ditambah lagi kemudahan perizinan berusaha yang semakin longgar, membuat Kemenag keteteran dalam pengawasan.
Di sisi lain, minat masyarakat untuk melaksanakan umrah tinggi saat ini. Pada 2022, jumlah jamaah umrah sudah mencapai satu juta orang. Sementara hingga Maret 2023, tercatat sudah 400 ribu orang. Mujib memprediksi jamaah umrah pada tahun 2023 ini bisa mencapai 2 juta orang.
"Lamanya antrean haji di Indonesia juga menjadi pemicu antusias calon jamaah untuk melakukan ibadah umrah. Banyak masyarakat mendapati promo ibadah umrah dengan biaya murah atau miring. Sekali lagi kami minta masyarakat untuk berhati-hati dan cerdas dalam memilih travel umrah," ujarnya.